Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pengamat Ketenagakerjaan, Timboel Siregar menyoroti program pemerintah yang belakangan telah dijalankan seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang dinilai belum maksimal menyerap tenaga kerja.
Timboel menjelaskan bahwa pemerintah semestinya bisa memprioritaskan anggaran pada program tersebut untuk membuka lapangan kerja. Misalnya, pada program MBG potensi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bisa menciptakan banyak lapangan kerja.
“MBG yang dikelola oleh BGN, itu sebenarnya potensinya besar di 2025 ini SPPG yang operasional baru 7.453, tentunya menyerap lapangan kerja, sementara dalam proses pengajuan ada 11.754, bila ini lebih cepat direalisasikan maka ini akan lebih banyak membuka lapangan kerja untuk di program MBG saja,” ujarnya kepada KONTAN, Senin (8/9).
Baca Juga: Ekonom Maybank: Industri Masih Mampu Serap Tenaga Kerja Meski Tarif AS Naik Jadi 19%
Timboel mengungkapkan, untuk program Kopdes Merah Putih dengan pembukaan beberapa gerai belum ada informasi detail mengenai lapangan kerja yang tercipta.
“Program-programnya ya sudah, tetapi kan belum maksimal, belum optimal seperti MBG itu belum maksimal karena dari pagu Rp 71 triliun baru sekitar Rp 13,2 triliun yang terealisasi atau sekitar 18,6%. Demikian juga dengan Kopdes Merah Putih dan program lainnya. Ini harus diberikan datanya oleh pemerintah tidak sekedar klaim,” ungkapnya.
Dia menyebutkan, berdasarkan data Februari 2024-Februari 2025 terjadi peningkatan tenaga kerja 3,95 juta orang, namun pada periode di mana program-program baru pemerintah yang telah dijalankan ini belum ada keterbukaan dan masih menunggu data Februari 2025-Februari 2026.
“Kita tunggu Februari 2025 - Februari 2026 menjadi periode program-program yang dilahirkan oleh pemerintah seperti MBG, Kopdes Merah Putih, Sekolah Rakyat dan sebagainya yang dialokasikan anggaran cukup besar,” terangnya.
Baca Juga: Penyerapan Tenaga Kerja Makin Turun, Apindo Beberkan Penyebabnya
Di samping itu, Timboel mengatakan, penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan bukan hanya bertumpu pada program pemerintah saja, namun juga di sektor lainnya yang tercipta dari datangnya investasi di dalam negeri.
“Kita harapkan para investor datang menanamkan modalnya, ini kecenderungannya di sektor padat modal dan teknologi ini harus diciptakan. Dan harus dipastikan iklim investasi lebih baik, tidak ada korupsi, biaya perizinan diperkecil sehingga proses perizinan lebih cepat,” katanya.
Selanjutnya: IHSG Naik 0,58% ke 7.912 di Sesi I, UNTR, ANTM & MDKA, Top Gainers LQ45, Senin (8/9)
Menarik Dibaca: EXO Is Back? Pesan Misterius December 2025 Bikin Fans Heboh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News