kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Apindo prediksi pertumbuhan ekonomi sampai 5,2%


Selasa, 20 Desember 2016 / 21:32 WIB
Apindo prediksi pertumbuhan ekonomi sampai 5,2%


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memproyeksikan bahwa ekonomi indonesia akan tumbuh di kisaran 5,0% hingga 5,2% pada tahun 2017.

Ketua Umum Apindo Haryadi Sukamdani mengatakan, proyeksi tersebut tidak jauh berbeda dengan asumsi pertumbuhan pemerintah untuk tahun 2017 di level 5,1%.

"Proyeksi tersebut bersifat moderat dan diberikan dalam rentang proyeksi yang didasari pertimbangan atas perkembangan ekonomi global maupun reformasi ekonomi dalam negeri yang masih dalam proses penguatan," ujarnya di Kantor Apindo Jakarta, Selasa (20/12).

Haryadi mengatakan ada beberapa perkembangan ekonomi global yang akan berpengaruh terhadap perekonomian nasional pada tahun 2017.

"Mulai pulihnya harga komoditas global, pemulihan ekonomi Amerika Serikat dan kawasan Eropa, belum solidnya prospek pertumbuhan negara berkembang dan emerging countries, rendahnya harga minyak dunia," jelasnya.

Selain itu, perkembangan kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS) pasca terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS, serta proyeksi the Fed terhadap kenaikan suku bunga acuan AS sebanyak tiga kali sepanjang tahun 2017 mendatang.

Menurutnya, hal yang tidak kalah pentingnya adalah dengan mencermati perkembangan ekonomi China pada 2017 yang diproyeksikan akan lebih rendah dibandingkan tahun 2016.

"Perkembangan ekonomi China terhadap Indonesia akan memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan pengaruh perekonomian Amerika Serikat terhadap ekonomi domestik," tuturnya.

Hal tersebut disebabkan China merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia, sehingga perlambatan pertumbuhan ekonomi China akan berimbas terhadap neraca perdagangan Indonesia, serta terhadap indikator makro ekonomi lainnya. (Pramdia Arhando Julianto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×