kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apindo: Pemberlakuan kembali PSBB akan berdampak negatif ke ekonomi


Rabu, 29 Juli 2020 / 20:30 WIB
Apindo: Pemberlakuan kembali PSBB akan berdampak negatif ke ekonomi
ILUSTRASI. Wakil Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani mengatakan, penerapan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB)  akan menimbulkan dampak negatif pada ekonomi.

"Pastinya akan berdampak negatif untuk ekonomi. Saat ini saja pemulihan masih perlahan, apalagi kalau diketatkan kembali," ujar Shinta kepada Kontan.co.id, Rabu (29/7).

Menurut Shinta, berbagai dampak negatif tersebut bisa bermacam-macam. Misalnya jumlah pekerja formal yang dirumahkan dan yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) meningkat, semakin banyak pekerja informal yang kehilangan pendapat dan adanya penurunan mobilitas hingga konsumsi masyarakat.

Baca Juga: Kembalikan rasa aman untuk aktivitas ekonomi, penanganan kesehatan jadi prioritas

Meski begitu, Shinta juga mengatakan, PSBB belum tentu langsung mendorong pertumbuhan ekonomi yang negatif. Menurutnya, hal ini sangat tergantung pada waktu pelaksanaan PSBB dan seperti apa penerapan PSBB tersebut.

"Tapi tanpa pengetatan kembali, saya perkirakan di tahun 2020 belum tentu produk domestik bruto (PDB) kita bisa positif," terang Shinta.

Dibandingkan menerapkan kembali PSBB, Shinta pun berharap adanya konsistensi penerapan protokol kesehatan serta kedisiplinan masyarakat untuk mengikutinya.

Sementara itu, Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penanganan kesehatan menjadi prioritas untuk mengembalikan rasa aman sehingga aktivitas ekonomi dapat kembali berlangsung.

Pengembalian rasa aman tersebut pun harus dilakukan dengan meneraplan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 secara ketat yakni menjaga jarak, mencuci tangan, dan menggunakan masker.

Menurut dia, daerah tidak bisa terus menerus menerapkan PSBB yang bisa menghentikan aktivitas ekonomi. "Kalau terus menerus lockdown (PSBB) tidak akan tahan ruang fiskal kita," kata Budi.

Baca Juga: Ada klaster corona di perkantoran, ini langkah Pemprov DKI Jakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×