kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apindo: Mengalihkan ekspor dari China ke negara lain itu tidak mudah


Selasa, 11 Februari 2020 / 22:06 WIB
Apindo: Mengalihkan ekspor dari China ke negara lain itu tidak mudah
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat di Terminal Petikemas Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (3/1). Pemerintah telah membatasi kegiatan ekspor-impor dari dan ke China, sejalan dengan penyebaran wabah virus Corona. KONTAN/Baihaki/3/1/2020


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Tendi Mahadi

Selain itu, apabila pemerintah ingin memperbesar porsi ekspor dengan meningkatkan sektor manufaktur, ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan. Diantaranya adalah masalah perizinan, tenaga kerja, pengaturan pajak, serta kestabilan dari kepastian hukum.

Meskipun begitu, menurut Suryadi akan sulit apabila pemerintah mengandalkan ekspor dari sektor manufaktur. Itu karena, Indonesia dipastikan kalah bersaing apabila dibandingkan dari segi teknologi.

Baca Juga: Integra Indocabinet (WOOD) siap tangkap kekosongan pasar di AS akibat Corona

Untuk itu, Suryadi menyarankan agar pemerintah memperkuat dan memaksimalkan produksi dalam negeri, misalnya dari sektor pertanian, perkebunan, bahkan perikanan.

"Jika Indonesia memaksimalkan produksi tersebut untuk kemudian diekspor ke luar negeri, maka negara kita akan makmur. Jadi memperkuat dari dalam dulu," kata Suryadi.

Kemudian, pasar yang sekiranya potensial untuk dijadikan tujuan ekspor baru oleh Indonesia adalah AS, Eropa, dan India. Suryadi menekankan, intinya negara lain dengan jumlah penduduk yang banyak juga bisa dijadikan tujuan ekspor baru oleh Indonesia.

Baca Juga: Kadin: Komitmen investasi kelistrikan RI-China tidak akan terhambat wabah corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×