Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Sofjan Wanandi mengakui, Indonesia saat ini mengalami gejala krisis seperti tahun 2008. Namun ia yakin Indonesia tak akan terjerembap pada krisis ekonomi yang dahsyat seperti tahun 1998.
Sofjan mengatakan, kondisi ekonomi Indonesia saat ini berada dalam taraf lampu kuning. "Kalau krisis 1998 itu kan sampai bank-bank berjatuhan. Kita belum sampai ke taraf itu," ujar Sofjan kepada KONTAN di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (28/8).
Namun, Sofjan mengingatkan, pemerintah tidak lengah dalam situasi saat ini. Jika tak hati-hati, kondisi Indonesia yang relatif baik dibanding negara lain, tak akan bertahan.
"Pemerintah harus berani potong langsung apa yang selama ini dianggap menjadi sumber masalah," kata Sofjan.
Sofjan mengakui kondisi Indonesia saat ini membuat banyak investor yang memutuskan menunda berinvestasi di Indonesia.
Akibat tak ada kestabilan nilai tukar rupiah, banyak pengusaha asing takut membuka usaha akibat tak ada kepastian harga pokok produksi. "Cuma berapa yang memutuskan menunda, saya tak bisa bilang," sambung Sofjan.
Oleh sebab itu, Sofjan meminta pemerintah bergegas menyelesaikan paket kebijakan ekonomi supaya roda ekonomi dalam negeri segera bergerak kembali.
"Jangan sampai akhir tahun ini nilai tukar rupiah baru kembali normal. Harus bisa pulih dalam dua bulan. Kuncinya bagaimana pemerintah berani melawan spekulan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News