kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Apa penyebab bisnis Raihan macet?


Jumat, 08 Maret 2013 / 11:56 WIB
Apa penyebab bisnis Raihan macet?
ILUSTRASI. Pekerja membersihkan patung Banteng Wulung di dekat layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.


Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemilik Raihan Jewellery Muhammad Azhari menawarkan harga buyback emas investornya Rp 500 ribu per gram dan tidak menghitung cashback atau bonus yang harusnya diterima nasabah. Selain itu, harga ini juga lebih rendah sekitar 20%-25% dari harga beli nasabah di Raihan sebelumnya. Menurut pengacara Azhari, Fadillah Hutri Lubis, program investasi di Raihan terhenti karena perusahaan mengalami krisis keuangan akibat faktor eksternal. Apa saja?

Faktor pertama, krisis keuangan yang dialami Raihan Jewellery mulai dirasakan pada bulan Agustus 2012 yang disebabkan oleh turunnya harga emas di pasar global. Padahal menurut Fadillah, Raihan berjual-beli emas berdasarkan prediksi terhadap harga emas sehingga bisa memberikan keuntungan pada nasabah. Pada awal 2011, Azhari memprediksi harga emas sepanjang tahun itu akan mengalami kenaikan sekitar 25%. Tapi kenyataannya, harga emas mengalami kenaikan 35%. Nah, di 2012 kliennya itu memprediksi harga emas akan kembali naik. Tapi nyatanya harga emas malah turun.

Ini membuat Azhari harus mengeluarkan uang yang cukup besar di 2012 yang berasal dari keuntungan 2011. "Setiap hari beliau (Azhari -red) harus ngeluarin Rp 2 miliar untuk bayar cashback dan buyback emas nasabah," kata Fadillah.

Nah, untuk tahun 2013, Azhari juga memprediksi harga emas belum akan membaik. Sehingga memutuskan untuk menghentikan program investasi Raihan Jewellery pada 3 Januari 2013.

Faktor lain, menurut Fadillah yang membuat Raihan Jewellery mengalami krisis adalah tidak berjalannya pelabuhan batubara yang dikelola perusahaan milik Azhari, PT Raihan Bumi Mandiri Energi (Lebih jelas lihat http://investasi.kontan.co.id/news/kasus-raihan-jewellery-menyeret-nama-susno-duadji/2013/03/03) . "Selain itu, penyebabnya termasuk harga batubara yang turun sehingga tidak ada operasional di pelabuhan itu," tukas Fadillah.

Faktor ketiga adalah, terjadinya pembayaran dana nasabah dalam jumlah besar pada bulan Oktober, November, dan Desember 2012. Nasabah mulai tidak percaya dengan Raihan sehingga menimbulkan terjadinya rush.

Soal indikasi mulai goyahnya skema investasi Raihan Jewellery pada Agustus 2012 sudah dikupas sebelumnya oleh KONTAN. Singkatnya, pada 17 Agustus hingga 31 Agustus 2012, Raihan mengalami keterlambatan pembayaran cashback atau bonus. Namun kala itu, alasan yang disampaikan manajemen kepada nasabah adalah karena sedang memperbaharui atau upgrade sistem pembayaran bonus nasabah. (Tabloid KONTAN edisi 25 Februari - 3 Maret 2013).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×