kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Antisipasi musim paceklik, Bulog siap impor beras lagi


Rabu, 14 September 2011 / 15:27 WIB
Antisipasi musim paceklik, Bulog siap impor beras lagi
ILUSTRASI. Sejumlah tamu beraktivitas di dekat logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung Kementerian BUMN. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nz


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Badan Usaha Logistik (Bulog) bersiap mengimpor beras lagi. Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso beralasan, impor beras ini untuk mengantisipasi paceklik akibat musim kering.

Sutarto belum bisa memastikan seberapa banyak beras yang akan diimpor. Sebab, dia berdalih, dampak kekeringan akibat musim panas ini belum diketahui.

Namun, menurutnya, Bulog sudah menaruh perhatian khusus bagi daerah yang mengalami kekeringan seperti Nusa Tenggara Timur. "Kami akan melihatnya terlebih dahulu baru impor," katanya, Rabu (14/9).

Stok beras Bulog sendiri saat ini cukup aman. Sutarto mengatakan, cadangan beras nasional cukup untuk lima bulan ke depan.

Tahun ini, Bulog telah meneken kontrak impor beras sebesar 800.000 ton. Sebanyak 500.000 ton berasal dari Vietnam dan sisanya dibeli dari Thailand. Sebanyak 300.000 ton beras dari Vietnam sudah dikapalkan.

Sutarto menjelaskan, impor beras dilakukan lantaran pengadaan beras dalam negeri sangat kecil. Dia mengungkapkan, rata-rata pengadaan beras dari dalam negeri sebesar 4.500 ton per hari. Menurutnya, angka ini sudah lebih baik dari tahun lalu namun masih rendah dibandingkan 2009 dan 2008 lalu.

Pernyataan impor beras ini dikeluarkan Sutarto setelah mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono usai bertemu dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung. Dalam pernyataan bersama, kedua negara sepakat menyusun kerangka kerja sama perdagangan beras. "Kedua negara juga bisa tingatkan produksi dan produktivitasnya," kata SBY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×