kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Pemerintah perpanjang impor beras dari Thailand dan Vietnam


Jumat, 09 September 2011 / 14:29 WIB
Pemerintah perpanjang impor beras dari Thailand dan Vietnam
ILUSTRASI. Kurs dollar-rupiah di BNI hari ini Kamis 12 November, intip sebelum tukar valas./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/17/07/2020


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Pemerintah akan memperpanjang impor beras dari Thailand selama dua tahun ke depan. Dalam perjanjian perdagangan dengan Thailand, kerjasama impor beras sedianya berakhir tahun ini.

"Tapi akan kita perpanjang dua tahun," kata Menteri Perdagangan, Mari Elka Pengestu di Istana Kepresidenan, Jumat (9/9).

Volume impor beras yang diajukan Pemerintah Indonesia kepada Thailand sebanyak 1 juta ton. Disamping terus melanjutkan kerjasama dalam pengadaan beras dengan Thailand, Indonesia juga akan memperpanjang impor beras dari Vietnam. Meski, perjanjian pengadaan beras dengan Vietnam berakhir tahun 2012 nanti, pemerintah sudah menyatakan akan mengimpor beras dari Vietnam sampai tahun 2014. "Untuk Vietnam tahun 2012 akan kita perpanjang sampai tahun 2014," katanya.

Volume beras yang bakal dibeli pun sama dengan Thailand yakni sebanyak 1 juta ton. Salah satu alasan pemerintah mengimpor beras dari Thailand dan Vietnam lantaran cadangan beras kedua negara tersebut sangat besar. "Kalau Thailand ada 8 juta ton, sedangkan Vietnam ada 3 atau 4 juta ton," katanya.

Mari menjelaskan, kebijakan impor beras ini tujuannya untuk menjaga agar stok bahan pangan tetap aman. "Kalau tidak perlu kita tidak impor. Semua tergantung situasi dalam negeri," katanya.

Sampai saat ini, menurut Mari, Badan Urusan Logistik (Bulog) telah menandatangani kontrak pembelian beras sebanyak 800.000 ton. Rinciannya, sebanyak 500.000 ton dari Thaliand dan 300.000 ton beras dari Vietnam. Sebagai informasi, Bulog akan menghabiskan anggaran Rp9,69 triliun sampai Rp9,95 triliun untuk pengadaan beras impor periode 2010-2011 sebanyak 1,84 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×