kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Antisipasi krisis pangan, pemerintah dorong perkuat koperasi pangan


Minggu, 05 Juli 2020 / 14:29 WIB
Antisipasi krisis pangan, pemerintah dorong perkuat koperasi pangan


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Organisasi Pangan dan Pertanian atau Food and Agriculture Organization (FAO) mengingatkan bahwa dunia akan menghadapi krisis pangan. Oleh sebab itu, ke depan perlu adanya penguatan koperasi pangan. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan, penguatan koperasi pangan ditujukan agar bisa tumbuh kekuatan ekonomi baru.

Teten menambahkan bahwa mandat penguatan koperasi pangan juga sudah disampaikan Presiden Joko Widodo. Memperkuat koperasi pangan sendiri disebut Teten, sebagai bagian dari instruktur ketahanan pangan nasional.

Baca Juga: Kemenparekraf dorong pelaku usaha manfaatkan insentif pemerintah

Untuk itu, pihaknya berharap koperasi simpan pinjam (KSP) dapat ikut andil dalam mensejahterakan anggotanya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan prioritas di sektor pangan. "Jadi saya katakan seperti KSP harus punya komitmen untuk membesarkan anggotanya umkm-nya yang di sektor pangan," tutur Teten dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id Minggu (5/7).

Dalam jangka panjang, Teten menjelaskan, Indonesia harus menyiapkan koperasi pangan yang kuat, melalui pembiayaan yang lebih murah dan ramah serta persyaratan yang tidak berbelit-belit. "Kita harus siapkan koperasi pangan yang kuat. sistem pembiayaan yang lebih murah, lebih ramahlah koperasi pangan dan jangan berbelit belit," ujarnya.

Teten juga mengatakan, sektor pangan yang bisa dikembangkan oleh koperasi adalah yang memiliki keunggulan dan Indonesia masih mengimpor, misalnya jagung dan padi. Kedua komoditas ini dinilai belum dimaksimalkan, dikarenakan masih diimpor.

Selain itu menurutnya, koperasi juga harus menyentuh sektor kelautan, dimana Indonesia memiliki kekayaan yang melimpah. Teten mencontohkan garam, rumput laut dan semua jenis ikan, berpotensi dikembangkan karena nilai ekspor yang terus tumbuh.

Baca Juga: Teten Masduki: Penyerapan dana pemulihan Rp 1 triliun lewat LPDB rampung September

"Garam kita masih impor. Kita perlu juga masuk ke sektor kelautan. Kita unggul disitu. Mulai rumput laut hingga jenis ikan. Saya lihat ekpor ikan masih tinggi.kita harus perkuat disektor itu," tegasnya.

Pihaknya juga telah diingatkan oleh FAO terhadap ancaman krisis pangan dunia. Untuk itu, ia berharap masyarakat bisa memanfaatkan lahan dan tanah Indonesia yang subur itu, dengan menanam tanaman pangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×