kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   -5.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.860   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.716   37,39   0,56%
  • KOMPAS100 968   3,00   0,31%
  • LQ45 753   2,68   0,36%
  • ISSI 213   1,12   0,53%
  • IDX30 391   1,23   0,32%
  • IDXHIDIV20 470   2,33   0,50%
  • IDX80 110   0,20   0,19%
  • IDXV30 115   0,01   0,01%
  • IDXQ30 128   0,78   0,61%

Antisipasi kenaikan harga jelang Natal, Kemendag lakukan penetrasi pasar 15 provinsi


Rabu, 13 November 2019 / 13:36 WIB
Antisipasi kenaikan harga jelang Natal, Kemendag lakukan penetrasi pasar 15 provinsi
ILUSTRASI. JAKARTA,04/09-DEFLASI AGUSTUS. Pedagang melayani calon pembeli sembako di pasar Djaya Jakarta, Senin (04/09). Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Agustus 2017 mengalami deflasi sebesar 0,07%. Angka ini di luar ekspektasi p


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan melakukan pemantauan dan penetrasi pasar di 121 pasar di 15 provinsi pada 16 Desember hingga 20 Desember 2019 untuk mengantisipasi kenaikan harga barang pokok.

"Tujuan penetrasi pasar adalah mengawal pasokan barang kebutuhan pokok ke pasar dalam rangka menjaga kecukupan pasokan, sebagaimana antisipasi peningkatan permintaan menjelang natal dan tahun baru juga melakukan koordinasi pemenuhan pasokan ke pasar," ujar Agus, Rabu (13/11).

Baca Juga: Pemerintah dan pengusaha sepakati harga jual nikel ore US$ 30 per metrik ton

Sebelum penetrasi pasar dilakukan, Kemendag pun akan melakukan rapat koordinasi daerah di 15 provinsi, dimana rakorda tersebut akan diadakan pada minggu kedua November hingga minggu kedua Desember.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto merinci, rakorda tersebut dilaksanakan di Sumatera Utara, Banten, DKI Jakarta, Jawa Baret, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Maluku, Papua dan Papua Barat.

Menurut Agus, provinsi-provinsi tersebut merupakan wilayah yang sebagian besar masyarakatnya merayakan natal, dan ada daerah yang bahan kebutuhan pokoknya berpotensi mengalami kenaikan harga.

Baca Juga: Stabilkan harga pangan di akhir tahun, Perum Bulog gandeng Aprindo

Agus mengakui, pada hari besar keagamaan nasional, harga barang kebutuhan pokok rawan mengalami kenaikan karena permintaan pasar yang tinggi.  Menurutnya, tahun ini yang perlu diantisipasi adalah inflasi kelompok bahan makanan yang cenderung naik dan musim kemarau yang merata di seluruh Indonesia.

Memang, inflasi pada Oktober 2019 secara month on month adalah sebesar 0,2% dan inflasi sepanjang tahun atau year to date sebesar 2,2%. Namun, infasi kelompok makanan hingga Oktober atau year to date adalah sebesar 3,09% atau tertinggi dibandingkan kelompok lainnya.

"Beberapa faktor utama penyebab kenaikan inflasi itu adalah kenaikan cabai merah akibat faktor kemarau yang panjang, hal ini perlu kita waspada dan antisipasi," tutur Agus.

Baca Juga: Gaya hidup menopang kinerja cantik emiten kosmetik

Berdasarkan data BPS hingga minggu keempat Oktober 2019, secara umum harga barang kebutuhan pokok masih relatif stabil. Misalnya, beras, daging sapi minyak goreng, gula, tepung terigu, dan bawang putih.

Komoditi mengalami penurunan harga seperti cabai rawit 17,93%, cabai merah turun 10,88%, telur ayam ras turun 5,70%. Sementara, komoditas yang mengalami kenaikan adalah bawang merah 5,7% dan daging ayam ras 5,55%. "Tugas kita menjaga harga tersebut tetap stabil," tambah Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×