kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.784   86,00   0,51%
  • IDX 6.233   264,87   4,44%
  • KOMPAS100 890   46,48   5,51%
  • LQ45 705   35,26   5,27%
  • ISSI 192   6,71   3,61%
  • IDX30 372   18,89   5,35%
  • IDXHIDIV20 451   18,70   4,33%
  • IDX80 101   5,14   5,38%
  • IDXV30 106   4,29   4,23%
  • IDXQ30 123   5,39   4,58%

Antisipasi Dampak Perang Dagang, Pemerintah Perkuat Pengawasan Barang Impor


Rabu, 05 Februari 2025 / 20:21 WIB
Antisipasi Dampak Perang Dagang, Pemerintah Perkuat Pengawasan Barang Impor
ILUSTRASI. Era perang dagang kembali berkobar. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga pasar domestik


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Era perang dagang kembali berkobar. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga pasar domestik dari peredaran barang ilegal.

Hal ini sebagai langkah antisipasi terhadap dampak perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) yang terus berlangsung.

Airlangga menyebut, dengan dikenakannya tarif bea masuk sebesar 10% terhadap barang dari China, Indonesia perlu lebih waspada terhadap potensi peningkatan perdagangan ilegal.

"Jadi kita kunci pasar perdagangan ilegal karena kita tidak ingin barang itu mencari market lain yang besar," ujar Airlangga dalam Konferensi Pers di Jakarta, Rabu (5/2).

Baca Juga: Balasan China ke AS Belum Berhenti, Tiongkok Perluas Kontrol Ekspor Mineral Utama

Airlangga juga menyoroti bahwa dari sisi produk konsumsi, Indonesia dan Amerika memiliki jumlah penduduk yang hampir seimbang.

Faktor ini menjadikan Indonesia sebagai pasar potensial yang harus dijaga dari masuknya barang ilegal. Terlebih dengan biaya pengiriman dari AS ke Indonesia yang relatif lebih murah, membuat produk AS lebih kompetitif di pasar lokal.

Selain itu, Airlangga menekankan pentingnya menjaga hubungan dagang dengan China, terutama dalam rantai pasok industri baja dan turunannya.

Baca Juga: Pasar Bergejolak Terserempet Kebijakan Tarif Donald Trump, Nasib Rupiah Bagaimana?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×