Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memprediksi, dalam skenario sangat buruk angka kemiskinan di Indonesia bisa bertambah mencapai 3,78 juta orang akibat dampak wabah virus corona. Untuk itu, pemerintah telah menyiapkan beberapa langkah jangka pendek, menengah, dan panjang untuk bisa kembali menekan angka kemiskinan.
Pada jangka pendek, pemerintah telah menaikkan anggaran untuk kartu prakerja dari sebelumnya Rp 10 triliun menjadi Rp 20 triliun.
"Itu bisa 5,6 juta masyarakat yang terdampak wabah corona ini bisa diserap," ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam telekonferensi daring, Selasa (14/4).
Baca Juga: Sri Mulyani: Dalam skenario lebih berat, kemiskinan bisa bertambah 3,78 juta orang
Sri Mulyani menambahkan, para pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) juga akan mendapatkan manfaat dari BPJS Ketenagakerjaan. Di mana uang iuran dari BPJS Ketenagakerjaan tersebut bisa digunakan untuk mereka yang terkena imbas PHK.
Jadi dalam hal ini, jaring pengaman sosial bagi para pekerja ada di dalam BPJS Ketenagakerjaan.
Selanjutnya, Sri Mulyani mengatakan, mulai dari dana desa hingga dana dari kementerian/lembaga (K/L) diminta untuk melakukan cash forward atau proyek-proyek padat karya.
"Kami menggunakan semua instrumen yang ada untuk bisa membuat dampak negatif akibat pengurangan kesempatan kerja ini bisa diabsorpsi dengan mekanisme yang sekarang kami lakukan," ujarnya.
Kemudian, dalam jangka menengah-panjang, pemerintah tetap fokus memperbaiki daya tahan dunia usaha dan meningkatkan daya tarik dari ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani: Jumlah penduduk miskin bisa naik 3,8 juta, penganguran 5,3 juta