kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Anggota DPR desak pemerintah naikkan harga BBM subsidi


Senin, 28 Maret 2011 / 12:55 WIB
Anggota DPR desak pemerintah naikkan harga BBM subsidi
ILUSTRASI. Warga mengambil uang tunai saat pembagian bantuan sosial dari Pemerintah Provinsi Banten di Pinang, Kota Tangerang, Banten, Jumat (1/5/2020). Cegah ekonomi semakin buruk, Kemenkeu segerakan bansos di kuartal II. Tribunnews/Irwan Rismawan


Reporter: Irma Yani | Editor: Edy Can

JAKARTA. Anggota Badan Anggaran DPR Rohamhurmuziy menantang pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi sebesar Rp 500 per liter hingga Rp 1.500 per liter pada Mei mendatang. Desakan ini sebagai langkah antisipasi menghadapi gejolak harga minyak mentah dunia.

Romy, panggilan akrab Romahurmuziy, mengatakan, pemerintah perlu bertindak cepat agar lonjakan harga minyak mentah tidak berimbas terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011. Sebab, dia melihat hingga saat ini pemerintah masih plin plan dalam menerapkan rencana pembatasan BBM subsidi. "Pemerintah terkesan sangat tidak serius," katanya dalam siaran persnya, Senin (28/3).

Anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini melihat ketidakseriusan tersebut karena ada perbedaan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan pembantunya. Menurutnya, presiden lebih banyak menimbang risiko politik sementara pembantunya lebih ke risiko ekonomi.

Selain itu, Romy juga menyarankan, pemerintah segera mengendalikan konsumsi BBM subsidi secara terbatas di kawasan Jabodetabek. Menurutnya, kendaraan pribadi keluaran 2005 ke atas hanya boleh menggunakan pertamax. "Penerapannya uji segera pada April ini dengan metoda-metoda yang slama ini sudah diwacanakan," tegasnya.

Asal tahu saja, pemerintah belum mau mengubah asumsi minyak mentah. Pemerintah juga belum mau menaikkan harga minyak mentah meski volume konsumsi BBM subsidi naik. Sebab, anggaran subsidi masih cukup dengan asanya penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×