kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anggaran Subsidi Tinggal Terisa Rp 99 triliun, Cukup Gak ya?


Jumat, 25 November 2022 / 02:14 WIB
Anggaran Subsidi Tinggal Terisa Rp 99 triliun, Cukup Gak ya?
ILUSTRASI. Indonesia's Finance Minister Sri Mulyani Indrawati delivers a speech during the G20 Finance and Health Ministers meeting in Nusa Dua, Bali, Indonesia, November 12, 2022. Made Nagi/Pool via REUTERS


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan mencatat anggaran belanja subsidi tahun 2022  hingga akhir Oktober 2022 lalu tinggal tersisa Rp 99 triliun.

Artinya dana subsidi untuk dua bulan terakhir 2022 yakni November dan Desember 2022 makin menipis.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, dari total anggaran subsidi tahun ini sebesar Rp 283,7 triliun hingga akhir Oktober 2022 tercatat sudah terpakai sebesar Rp 184,5 triliun.

Kementerian Keuangan mencatat subsidi naik Rp 144 triliun alokasi menjadi Rp 283 triliun pembayaran kepada PLN dan Pertamina Rp 184,5 triliun.

Baca Juga: Realisasi Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Telah Mencapai Rp 208,7 Triliun

"Anggaran subsidi untuk penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar dan minyak tanah. Kenaikan ini menggambarkan pemulihan ekonomi karena mobilitas masyarakat meningkat," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Kamis (24/11).

"Kompensasi hanya Rp 48 triliun tahun lalu, tahun ini pagunya Rp 293 triliun sudah dibayar Rp 268 triliun," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memberikan paparan realisasi APBN 2022 per akhir Oktober 2022 secara daring Kamis (24/11).

Belanja kompensasi untuk menahan kenaikan tarif listrik oleh PLN dan kenaikan harga bahan bakar minyak oleh PT Pertamina. "Sehingga posisi keuangan mereka cukup baik saat tidak menaikkan harga saat anggaran di subsidi oleh APBN," katanya

Menkeu juga menegaskan pemerintah telah membayarkan total utang kompensasi subsidi BBM kepada Pertamina dan PT PLN sampai akhir 2021. 

Seluruh pembayaran utang kompensasi telah dibayarkan pada semester I 2022 silam. sedangkan kompensasi BBM dan listrik untuk periode semester I-2022 juga telah dibayarkan pada bulan Oktober 2022.

Baca Juga: Begini Prospek Saham dan Kinerja Bank Lokal yang Diakuisisi Perbankan Jepang

Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan realisasi penyaluran BBM dan minyak tanah mencapai 13,3 juta kilo liter atau naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 11,7 juta kl.

Sedangkan subsidi elpiji ukuran 3 kilogram terealisasi sebesar 5,8 metrik ton atau naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu 5,5 metrik ton.

Sementara subsidi listrik realisasi disalurkan kepada sebanyak 38,7 juta pelanggan atau naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 38 juta pelanggan.

Selain itu Menkeu menjelaskan ada tambahan dorongan pemulihan ekonomi dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat sebesar Rp 301,3 triliun. 

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu hanya sebesar Rp 237,2 triliun. 

"Ini ikut mendorong pertumbuhan ekonomi 2022," kata Menkeu.

Baca Juga: Realisasi Belanja Negara Hingga Oktober Sudah Terserap 75,7% dari Target APBN

Menkeu juga menyatakan subsidi untuk perumahan murah juga mengalami peningkatan dengan realisasi sebesar 152.200 unit atau naik dibandingkan dengan periode yang sama 2021 sebanyak 104.200 unit.

Kementerian Keuangan juga mencatat realisasi anggaran untuk program kartu Prakerja mencapai Rp 12,9 triliun atau tambah Rp 7 triliun.

Adapun pengguna kartu prakerja sudah sebanyak 3,67 juta sudah mengikuti program prakerja.

Menkeu memperkirakan pengguna kartu prakerja akan meningkat seiring terjadinya tekanan terhadap jumlah pengangguran dari sektor manufaktur padat karya. 

"Mereka mengalami tekanan seperti beberapa pemberitaan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×