Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai fokus utama pemerintah. Salah satunya dengan menyediakan hunian yang layak berupa rumah susun (Rusun) bagi santri, mahasiswa dan aparatur sipil negara (ASN).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Kementerian PUPR diberikan tugas oleh Presiden Joko Widodo untuk memperhatikan infrastruktur pendukung pendidikan seperti hunian santri dan mahasiswa, agar dapat lebih fokus belajar untuk prestasi.
Baca Juga: PUPR: Pembangunan perpustakaan Politeknik Negeri Jakarta rampung bulan depan
“Dengan dibangunnya rusun tersebut diharapkan bisa membantu para santri untuk mendapatkan asrama yang layak selama proses belajar mengajar sehingga diharapkan akan mencetak SDM yang unggul dan berakhlak mulia,” kata Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (9/6).
Karena itu, di tahun ini, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran sebesar Rp 101 miliar untuk membangun sebanyak 34 tower (945 unit) Rumah Susun Lembaga Pendidikan Keagamaan Berasrama (LPKB) yang terdiri dari Pondok Pesantren dan Pendidikan Tinggi yang tersebar di 31 kabupaten/kota.
Dari jumlah tersebut, dibangun sebanyak 10 tower senilai Rp 42,7 miliar yang sudah ter kontrak dan sisanya sudah tahap lelang.
Kementerian PUPR menyebutkan, setiap unit rusun yang dibangun telah dilengkapi dengan fasilitas yang layak seperti listrik, air bersih l, dan meubelair (meja, kursi makan, kursi tamu, tempat tidur, dan lemari pakaian).
Selain itu juga untuk memberikan kenyamanan bagi para penghuninya, rusun dibangun dengan sarana dan prasarana serta utilitas (PSU) seperti tempat parkir dan saluran air.
Di antara rusun yang dibangun pada tahun 2020 salah satunya Rusun Pondok Pesantren Mu'Jizatul Qur'an Al'Hasanie Asy-Syafi'ei di Kota Subulussalam di Provinsi Aceh.
Baca Juga: PUPR anggarkan Rp 239,7 miliar untuk program pengendalian lumpur Sidoarjo
Kementerian PUPR membangun satu tower sebanyak 21 unit dengan anggaran Rp 4,6 miliar dengan progres 51,1%. Kemudian juga Rusun Yayasan Nurul Huda di Provinsi Lampung sebanyak 1 tower berjumlah 43 unit dengan anggaran Rp 8,3 miliar. Saat ini progres konstruksinya mencapai 70,5%.
Basuki menyebutkan, pembangunan Rusun untuk meningkatkan kenyamanan belajar para santri dan mahasiswa pada Lembaga Pendidikan Keagamaan Berasrama terus dilakukan Kementerian PUPR.
Sebagai informasi, pada periode 2005 hingga 2014 telah dibangun sebanyak 537 tower 3.850 unit dengan total biaya sekitar Rp 1,7 triliun. Pembangunan Rusun dilanjutkan pada periode 2015-2019 dengan jumlah lebih banyak yakni 263 tower dengan total 5.743 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News