kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.409.000   5.000   0,21%
  • USD/IDR 16.717   24,00   0,14%
  • IDX 8.711   77,93   0,90%
  • KOMPAS100 1.194   10,49   0,89%
  • LQ45 855   7,80   0,92%
  • ISSI 311   3,27   1,06%
  • IDX30 442   1,95   0,44%
  • IDXHIDIV20 513   -0,14   -0,03%
  • IDX80 133   1,33   1,01%
  • IDXV30 141   0,50   0,36%
  • IDXQ30 141   0,33   0,23%

Anggaran Pemulihan Bencana Sumatra Diharapkan Tepat Sasaran


Senin, 08 Desember 2025 / 20:16 WIB
Anggaran Pemulihan Bencana Sumatra Diharapkan Tepat Sasaran
ILUSTRASI. Bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi Tanah Datar Sumatra Barat, Menurut laporan BNPB hingga Minggu (12/5/2024) sebanyak 13 orang meninggal dunia, tujuh orang dilaporkan hilang, 12 orang mengalami luka-luka dan 84 keluarga terdampak. FOTO: Dok/BNPB


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggaran pemulihan bencana di Sumatra yang diperkirakan mencapai Rp 51,82 triliun dinilai harus digunakan secara tepat sasaran agar tidak terjadi salah prioritas.

Peneliti Senior Departemen Ekonomi CSIS, Deni Friawan, menegaskan bahwa penyelamatan korban harus menjadi fokus utama dalam penggunaan anggaran tersebut. 

“Yang paling penting adalah mengamankan para korban dari potensi banjir ataupun longsor susulan,” ujarnya kepada Kontan, Senin (8/12/2025).

Baca Juga: Hitungan Ekonom Indef Kerugian Ekonomi Imbas Bencana Sumatra

Setelah kebutuhan darurat tertangani, Deni menilai pemerintah perlu segera memperbaiki infrastruktur dasar. 

Rehabilitasi dan rekonstruksi fasilitas, termasuk tempat tinggal warga, akses jalan, jembatan, dan sarana publik lainnya, menjadi langkah krusial dalam proses pemulihan.

Menurut Deni, besarnya kebutuhan anggaran bukan menjadi persoalan utama karena pemerintah diyakini memiliki kapasitas pendanaan. Namun, keterbatasan ruang fiskal membuat pemerintah harus melakukan prioritas yang ketat. 

“Permasalahannya, dengan ruang fiskal yang terbatas, perlu ada trade-off atau hal yang dikorbankan,” katanya.

Ia menilai optimalisasi anggaran bisa dilakukan melalui realokasi dari sejumlah program lain. 

Baca Juga: Terkait Relaksasi Kredit Bencana Sumatra, Begini Respons Manajemen BSI

“Misalnya dari program Makan Bergizi Gratis yang nilainya besar, atau dari anggaran alutsista yang tidak urgen. Bisa juga dari Kopdes Merah Putih atau Program 3 Juta Rumah,” jelasnya.

Meski demikian, Deni mengingatkan bahwa anggaran pemulihan bencana tetap akan memberikan tekanan terhadap fiskal negara yang juga dibebani utang serta belanja rutin. Karena itu, ia menekankan pentingnya pengawasan yang kuat dalam setiap tahapan penggunaan anggaran.

“Harus ada akuntabilitas dari setiap rupiah yang dikeluarkan. Semua ini bisa dilakukan bertahap, tidak harus selesai dalam satu kali jalan,” tegas Deni.

Selanjutnya: JPMorgan Tunjuk Manajer Investasi Berkshire Hathaway untuk Pimpin Divisi Strategis

Menarik Dibaca: Gangguan Mental Meningkat, Pahami Ciri-cirinya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×