kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anggaran kesehatan penanggulangan corona dinilai kurang, begini respon skepala BKF


Kamis, 04 Juni 2020 / 15:34 WIB
Anggaran kesehatan penanggulangan corona dinilai kurang, begini respon skepala BKF
ILUSTRASI. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenekeu Febrio Nathan Kacaribu


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menambah anggaran penanganan wabah Corona (Covid-19) di bidang kesehatan sebesar Rp 87,55 triliun. Alokasi ini meningkat dari alokasi sebelumnya sebesar Rp 75 triliun.

Sebelumnya pemerintah memberikan jatah senilai Rp 75 triliun yang dialokasikan untuk perlindungan bagi tenaga kesehatan, pembelian alat kesehatan, perbaikan fasilitas kesehatan, dan insentif dokter.

Baca Juga: Ini yang berhak menerima dana program pemulihan ekonomi nasional

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, anggaran kesehatan yang dialokasikan oleh pemerintah ini tergantung dari kebutuhan sektor tersebut.

Menurut dia, kebutuhan anggaran dari penanganan kesehatan saat ini tidak lebih besar dari yang diberikan oleh pemerintah.

"Anggaran Rp 87,55 triliun ini belum semua digunakan, jadi relatif terhadap kebutuhan. Ini bukan dibandingkan Rp 87,55 triliun dibandingkan dengan anggaran ratusan triliun di tempat yang lain, bukan. Tapi relatif terhadap apa yang dibutuhkan oleh pemulihan kesehatan tersebut," ujar Febrio di dalam konferensi pers daring, Kamis (4/6).

Baca Juga: Ini peruntukan anggaran pemulihan ekonomi senilai Rp 589,65 triliun

Febrio menjelaskan, alokasi anggaran ini masih belum semua digunakan, nantinya apabila kebutuhan anggaran masih ada yang perlu ditambah pasti pemerintah akan langsung mengalokasikan dana tersebut.

Ia juga mengatakan masalah yang saat ini dihadapi oleh pemerintah bukanlah kurangnya dana kesehatan, tetapi karena kebutuhan alat kesehatannya (alkes) tidak tersedia.

"Kalau alkesnya ada dan dibutuhkan lebih banyak ya pemerintah siap mengalokasikan. Ini terbukti alokasi awal Rp 75 triluiun sekarang menjadi Rp 87,55 triliun, ini pun belum terpakai semua," kata Febrio.

Baca Juga: Imbas Covid-19, potensi kerugian negara mencapai Rp 316 triliun pada kuartal I-2020

Secara jelas, Kemenkeu akan tetap mendukung kebutuhan dana yang dibutuhkan sebesar apa. Namun, tetap prioritas anggaran di bidang kesehatan tidak perlu dbandingkan dengan yang lain, dikarenakan kebutuhannya berbeda.

Untuk saat ini, anggaran yang dialokasikan masih lebih dari cukup. Apabila ke depannya masih dibutuhkan dana tambahan untuk pemulihan ekonomi, maka Kemenkeu akan melakukan evaluasi ulang tapi yang jelas kebutuhan saat ini memang masih sesuai dengan alokasi dana dari pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×