Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Anggaran DPR RI bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sepakat menambah pagu anggaran belanja kementerian dan lembaga (K/L) dalam postur sementara APBN tahun 2023 menjadi Rp 1.000,77 triliun. Anggaran tersebut naik Rp 7,6 triliun dari usulan awal.
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata mengatakan, penambahan belanja ini seiring pendapatan negara yang juga dinaikakn sehingga defisit anggaran tidak berubah.
Adapun defisit sementara APBN 2023 dialokasikan sebesar 2,84% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dengan nominal sebesar Rp 598,2 triliun.
"Total belanja K/L dalam RAPBN awal Rp 993,2 triliun direncanakan belanja pegawa Rp 273 triliun, belanja barang Rp 337 triliun, belanja modal hingga belanja bansos," tutur Isa dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR RI, Selasa (20/9).
Baca Juga: Ini Alasan Belanja Pemerintah Pusat Menciut di Tahun 2023
Secara rinci, anggaran K/L paling besar di antaranya akan dialokasikan, Polri ditambah sebesar Rp 3,3 triliun atau menjadi Rp 111,1 triliun, Kejaksaan RI ditambah Rp 3,2 triliun atau menjadi Rp 14,1 triliun, dan Kementerian Pertahanan (Kemhan) ditambah Rp 2,4 triliun atau menjadi Rp 134,3 triliun.
Lebih lanjut, meski anggaran K/L, tetapi terdapat beberapa anggaran K/L yang juga direalokasi. Seperti anggaran untuk Kementerian Kesehatan yang dialihkan sebesar Rp 3 triliun, sehingga anggaran kemenkes menjadi Rp 85,4 triliun.
Kemudian anggaran Kementrian Pertanian (Kementan) juga dialihkan sebesar Rp Rp 103,5 miliar, sehingga anggarannya menjadi Rp Rp 15,3 triliun.
Anggaran Kementan Rp 103,5 miliar tersebut dipindahkan ke Badan Pangan Nasional (Bapanas). Namun terkait anggaran Kemenkes tidak dijelaskan lebih lanjut.
Selain menanbah anggaran belanja K/L, anggaran non K/L juga ditambah Rp 8,8 triliun. Belanja tersebut terutama untuk menambah anggaran subsidi energi Rp 1,3 triliun serta program belanja lainnya Rp 7,5 triliun. Di sisi lain belanja untuk transfer ke daerah (TKD) juga naik Rp 3 triliun.
Jika ditotal, penambahan belanja termasuk belanja K/L, non K/L serta TKD tahun depan sebesar Rp 19,4 triliun. Belanja inj naik seiring denga target penerimaan negara yang juga naik.
Baca Juga: Tahun 2023, Kemenkeu Siapkan Anggaran Rp 95 Triliun untuk Atasi Krisis Pangan
Target penerimaan negara didesain sebesar Rp 2.463 triliun, naik Rp 19,4 triliun dari target awal. Penambahan target tersebut terutama dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 15,1 triliun, sementara perpajakan naik Rp 4,3 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News