kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Ancaman Menag terhadap izin agen travel


Senin, 23 Maret 2015 / 12:52 WIB
Ancaman Menag terhadap izin agen travel
ILUSTRASI. Manfaat kubis untuk kesehatan.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin mengancam akan menutup biro perjalanan umrah dan haji yang membantu memberangkatkan para pengikut gerakan radikal Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS). Biro perjalanan umrah dan haji diminta bertanggung jawab atas setiap jemaah yang dibawanya.

"Travel agent itu ada di Dirjen PHU (Penyelenggara Haji dan Umrah) telah membuat regulasi biro perjalanan apakah umrah, untuk betul-betul ketat terhadap jemaahnya," kata Lukman di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin (23/3).

Lukman menyatakan, biro perjalanan umrah dan haji tidak boleh lepas tangan akan keberadaan jemaahnya. "Jadi, kalau berangkat jumlahnya berapa, harus sama saat pulang. Tidak boleh lagi ada seperti kejadian di Turki," kata mantan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu.

Apabila ada biro perjalanan yang nakal dan meninggalkan jemaahnya di negara lain, Kementerian Agama tidak segan-segan akan menjatuhkan sanksi. Apalagi, jika biro perjalanan itu terbukti dengan sengaja menyusupkan pengikut ISIS untuk bisa menyeberang ke Irak dan Suriah. "Sanksi tertinggi bisa sampai pencabutan izin," ucap Lukman.

Data yang dimiliki Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menunjukkan ada 514 warga negara Indonesia yang bergabung dengan NIIS. Beberapa di antaranya bahkan sudah berangkat ke Irak dan Suriah.

Kepergian warga negara Indonesia ke dua negara itu dilakukan dengan banyak cara, salah satunya dengan memanfaatkan biro perjalanan. Belum lama ini, 16 WNI diketahui memisahkan diri dari rombongan wisata yang digelar salah satu biro perjalanan ke Turki. Seluruh WNI ini berdalih akan menemui keluarganya saat memisahkan diri. Namun, setelah waktu wisata akan berakhir, rombongan yang terdiri dari beberapa keluarga itu tak kunjung kembali. Mereka diduga hendak bergabung dengan ISIS.

Akhir pekan lalu, Polri sudah menangkap lima orang terduga pengikut ISIS. Mereka diduga memfasilitasi hingga membiayai perjalanan para pengikut ISIS untuk berangkat ke Irak dan Suriah. "Bahkan ada yang bekerja sama dengan agen travel," ucap Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Rikwanto. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×