Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis Makroekonomi Bank Danamon Irman Faiz memperkirakan, posisi cadangan devisa pada Maret 2022 akan meningkat US$ 1 miliar ke level US$ 142 miliar. Perkiraan posisi ini naik dari bulan sebelumnya yang sebesar US$ 141,4 miliar.
Menurutnya perkiraan tersebut dikarenakan neraca perdagangan Indonesia pada Maret lalu berpotensi kembali surplus di tengah harga komoditas yang masih tinggi. Selain itu, Ia juga melihat adanya inflows pada pasar modal.
Dengan kondisi neraca perdagangan yang akan kembali surplus serta inflows ke pasar modal, Faiz memperkirakan nilai tukar rupiah akan stabil pada kisaran Rp 14,335 hingga Rp 14,450 pada akhir April.
Baca Juga: Chatib Basri Perkirakan Konflik Rusia-Ukraina Berkepanjangan
“Selain itu, kami lihat juga program pengungkapan sukarela (PPS) terus berjalan ya. Ini juga salah satu dukungan. Namun jumlahnya relatif tidak sebesar surplus neraca dagang dan inflows modal,” tutur Faiz kepada Kontan.co.id, Selasa (5/4).
Meski begitu, Faiz memperkirakan cadangan devisa pada akhir 2022 akan turun ke level US$ 140 miliar, meskipun masih dalam tinggi. Hal ini karena pada semester II 2022 mendatang.
Selain itu, menurutnya, akselerasi impor juga akan meningkat dan tekanan karena adanya normalisasi The Fed, yang juga akan mendorong aksi stabilisasi dari bank sentral.
“Untuk nilai tukar rupiah pada akhir tahun, kami perkirakan akan bergerak ke arah Rp 14,500-Rp 14,600,” imbuhnya.
Baca Juga: Mulai Bangkit, Harga Bitcoin Mengarah ke Level US$ 55.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News