kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Alasan penyintas Covid-19 dan penderita autoimun belum bisa dapat vaksin


Selasa, 19 Januari 2021 / 16:20 WIB
Alasan penyintas Covid-19 dan penderita autoimun belum bisa dapat vaksin
ILUSTRASI. Petugas medis melakukan penyuntikan vaksin Covid-19 kepada tenaga kesehatan di RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Kamis (14/1/2021).


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

Sehingga disepakati bahwa tidak diperbolehkan pemberian vaksin terutama Covid-19 kepada penderita autoimun. Namun ke depan Iris menyebut masih ada kemungkinan vaksin dapat diberikan kepada penderita autoimun.

Selain autoimun, vaksin Covid-19 juga tidak diperbolehkan kepada penderita sakit ginjal serta penderita kanker apapun yang masih menjalani kemoterapi.

"Kemudian untuk HIV-AIDS bukan alasan untuk tidak diberikan [vaksin]. Bisa diberikan asal CD4-nya atau semacam sel darah putih itu diatas 200. Kenapa? Karena kalau dibawah 200 ngga tebrrntuk dengan baik antibodi. Toh ini vaksin mati jadi sebenarnya aman ya," ujarnya.

Secara keseluruhan IDI disampaikan oleh Iris mendukung program vaksinasi Covid-19 yang dijalankan pemerintah. Namun Iris menggarisbawahi meski vaksinasi sudah dilakukan, penerapan protokol kesehatan tidak boleh ditinggalkan.

Baca Juga: Usia 60 tahun ke atas belum jadi kelompok prioritas vaksin Covid-19, ini alasannya

Pemerintah juga disarankan dapat melaksanakan program vaksinasi dengan hati-hati dan teliti sesuai dengan prosedur yang berlaku. Serta menyiapkan pertolongan jika terjadi kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Kesepakatan antara Kementerian Kesehatan dengan BPJS kesehatan juga perlu ada terkait pembiayaan perawatan jika ditemukan KIPI.

"Koordinasi antar departemen untuk mensosialisasikan imunisasi Kemenkes dan departemen lain kalau bisa koordinasi dalam satu kesatuan itu akan lebih baik. Kemudian layanan kesehatan dan non covid harus tetap berjalan dan dapat diakses masyarakat," jelasnya.

Selanjutnya: Apakah semua pasien sembuh dari Covid-19 bisa donor darah plasma konvalesen?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×