Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivis hak asasi manusia (HAM) mengajak Presiden Joko Widodo untuk ikut dalam aksi Kamisan. Hal itu disampaikan para aktivis yang merupakan keluarga korban pelanggaran HAM saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Kamis sore (31/5).
"Kami meminta bapak presiden untuk hadir di tengah aksi Kamisan untuk memberikan semangat bahwa apa yang kami mohon, yang kami minta, dalam visi-misi program aksi Jokowi- benar-benar terwujud," ungkap salah satu perwakilan aktivis, Maria Catarina Sumarsih di Kompleks Istana Negara, Kamis.
Aksi Kamisan merupakan aksi yang dilakukan secara rutin setiap hari Kamis untuk menyerukan penuntasan kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu. Berbeda dengan aksi biasanya, aksi Kamisan dilakukan dengan cara diam dengan berdiri menggunakan baju dan payung hitam di depan Istana Negara.
Namun, Presiden masih butuh waktu untuk bisa hadir, mengingat jadwal yang padat. "Mungkin bisa minggu depan atau ada dua minggu lagi saya tidak tahu," katanya.
Dalam pertemuan hari ini, aktivis Kamisan menagih janji Presiden Jokowi untuk memenuhi komitmennya dalam mewujudkan visi misi dan menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu.
Tak hanya itu, mereka juga akan meminta kepada Presiden untuk memerintahkan Jaksa Agung untuk menindaklanjuti berkas-berkas yang diberikan Komnas HAM. "Saya berharap Pak Jokowi memenuhi komitmennya," ungkap Sumarsih.
Sumarsih dkk telah melakukan aksi Kamisan sejak 2007 silam. Sumarsih merupakan ibu dari Benardinus Realino Norma Irawan (Wawan) mahasiswa Universitas Atma Jaya yang tewas saat Tragedi Semanggi 1998. Sampai saat ini belum ada tindak lanjut hukum atas peristiwa tersebut.
Turut mendampingi Presiden diantaranya Kepala Staf Presiden Moeldoko, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki dan Juru Bicara Presiden Johan Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News