Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan aktivis pejuang hak asasi manusia (HAM) yang biasa menggelar aksi Kamisan di depan Istana Negara.
Pertemuan yang dilakukan pada pukul 15.00 WIB itu, diterima langsung oleh Presiden dan jajarannya di Istana Merdeka, Jakarta.
Terlihat hadir dalam pertemuan tersebut, 22 aktivis yang bertemu dengan Presiden.
Maria Catarina Sumarsih, salah satu aktivis yang hadir mengatakan, dalam pertemuan tersebut ia akan menagih janji Presiden Jokowi untuk memenuhi komitmennya dalam mewujudkan visi misi dan menyeleaaikan kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu.
Tak hanya itu juga akan meminta kepada Presiden untuk Jaksa Agung untuk menindaklanjuti berkas-berkas yang diberikan Komnas HAM. "Saya berharap Pak Jokowi memenuhi komitmennya," ungkap Sumarsih sebelum masuk ke Istana Negara, Jumat (31/5).
Catatan saja, aksi Kamisan merupakan aksi yang dilakukan secara rutin setiap hari Kamis untuk menyerukan pelanggaran HAM berat di masa lalu. Berbeda dengan aksi biasanya, aksi Kamisan dilakukan dengan cara diam dengan berdiri dengan menggunakan baju dan payung hitam di depan Istana Negara.
Sumarsih dan kawan-kawan telah melakukan aksi Kamisan sejak 2007 silam. Sumarsih merupakan ibu dari Benardinus Realino Norma Irawan (Wawan) mahasiswa Universitas Atma Jaya yang tewas saat Tragedi Semanggi 1998. Saat ini belum ada tindak lanjut hukum atas peristiwa tersebut.
Turut mendampingi Presiden diantaranya Kepala Staf Presiden Moeldoko, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki dan Juru Bicara Presiden Johan Budi.
Sayangnya kali ini tidak terlihat menteri kabinet kerja Jokowi. Seperti halnya Menkopolhukam Wiranto. Padahal, sebelumnya Wiranto sempat hadir dalam acara pelantikan anggota Dewan Pertimbangan Presiden di Istana Negara. Tapi sayangnya, Wiranto mengaku tidak bisa hadir. "Saya ada acara lain," kata usai acara pelantikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News