kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.265   -55,00   -0,34%
  • IDX 7.057   -8,46   -0,12%
  • KOMPAS100 1.055   -0,65   -0,06%
  • LQ45 828   -2,28   -0,27%
  • ISSI 215   0,07   0,03%
  • IDX30 424   -0,68   -0,16%
  • IDXHIDIV20 513   0,21   0,04%
  • IDX80 120   -0,17   -0,14%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 142   0,12   0,08%

Akhirnya, Dirjen Anggaran penuhi panggilan KPK


Selasa, 18 September 2012 / 10:52 WIB
Akhirnya, Dirjen Anggaran penuhi panggilan KPK
ILUSTRASI. Pengendara kendaraan melintas di Jl. Malioboro, Yogyakarta, Senin (15/9). Cuaca hari ini di Jawa dan Bali cerah hingga berawan, menurut prakiraan BMKG. ANTARA FOTO/Noveradika.


Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can

JAKARTA. Direktur Jenderal Anggran Kementerian Keuangan Herry Purnomo akhirnya memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebelumnya, Selasa (11/9) pekan lalu, Herry tidak memenuhi pemanggilan KPK.

Herry tiba sekitar pukul 10.10 WIB. Sebelum memasuki gedung KPK, pria yang hadir dengan mengenakan kemeja batik lengan panjang ini sempat memberikan keterangan kepada para wartawan.

Dia menjelaskan, alasan ketidakhadirannya pada pemanggilan sebelumnya. Menurutnya, pemanggilan tersebut bersamaan dengan kegiatan bersama DPD dalam pembahasan anggaran Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2013. "Ada kegiatan bersamaan di DPD. Mereka minta persentasi terbaik terkait degan RAPBN," kata Herry, Selasa (18/9).

Herry diperiksa sebagai saksi dalam dugaan korupsi pengadaan alat simulator pengujian Surat Izin Mengemudi (SIM). Dia mengaku membawa sejumlah data-data penganggaran proyek simulator SIM tahun 2011.

Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan empat tersangka yaitu mantan Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Inspektur Jenderal Polisi Djoko Susilo, Wakil Kepala Korlantas Polri Brigjen Didik Purnomo, serta dua pihak swasta yakni Direktur Utama PT Inovasi Teknologi Indonesia Sukotjo S. Bambang dan Direktur Utama PT Citra Mandiri Metalindo Abadi Budi Susanto.

Namun, hingga saat ini KPK belum sekalipun memeriksa para tersangka dalam kasus proyek sebesar Rp196 miliar itu. Kerugian dari dugaan korupsi pada proyek simulator SIM ini ditaksir hingga Rp 100 miliar. (Edwin Firdaus/Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×