kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Akhirnya, Dirjen Anggaran penuhi panggilan KPK


Selasa, 18 September 2012 / 10:52 WIB
Akhirnya, Dirjen Anggaran penuhi panggilan KPK
ILUSTRASI. Pengendara kendaraan melintas di Jl. Malioboro, Yogyakarta, Senin (15/9). Cuaca hari ini di Jawa dan Bali cerah hingga berawan, menurut prakiraan BMKG. ANTARA FOTO/Noveradika.


Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can

JAKARTA. Direktur Jenderal Anggran Kementerian Keuangan Herry Purnomo akhirnya memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebelumnya, Selasa (11/9) pekan lalu, Herry tidak memenuhi pemanggilan KPK.

Herry tiba sekitar pukul 10.10 WIB. Sebelum memasuki gedung KPK, pria yang hadir dengan mengenakan kemeja batik lengan panjang ini sempat memberikan keterangan kepada para wartawan.

Dia menjelaskan, alasan ketidakhadirannya pada pemanggilan sebelumnya. Menurutnya, pemanggilan tersebut bersamaan dengan kegiatan bersama DPD dalam pembahasan anggaran Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2013. "Ada kegiatan bersamaan di DPD. Mereka minta persentasi terbaik terkait degan RAPBN," kata Herry, Selasa (18/9).

Herry diperiksa sebagai saksi dalam dugaan korupsi pengadaan alat simulator pengujian Surat Izin Mengemudi (SIM). Dia mengaku membawa sejumlah data-data penganggaran proyek simulator SIM tahun 2011.

Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan empat tersangka yaitu mantan Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Inspektur Jenderal Polisi Djoko Susilo, Wakil Kepala Korlantas Polri Brigjen Didik Purnomo, serta dua pihak swasta yakni Direktur Utama PT Inovasi Teknologi Indonesia Sukotjo S. Bambang dan Direktur Utama PT Citra Mandiri Metalindo Abadi Budi Susanto.

Namun, hingga saat ini KPK belum sekalipun memeriksa para tersangka dalam kasus proyek sebesar Rp196 miliar itu. Kerugian dari dugaan korupsi pada proyek simulator SIM ini ditaksir hingga Rp 100 miliar. (Edwin Firdaus/Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×