Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato kenegaraan terakhir dihadapan MPR, DPR, dan DPD. Salah satu hal yang disampaikan adalah permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia selama memimpin 10 tahun terakhir.
Jokowi mengakui, sepuluh tahun bukanlah waktu yang cukup panjang untuk mengurai semua permasalahan bangsa. Dia menyadari bahwa sebagai pribadi yang jauh dari kata sempurna, sebagai insan yang tumbuh dalam segala keterbatasan, dan sebagai manusia yang jauh dari kata istimewa.
"Saya dan Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin mohon maaf. Mohon maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, untuk setiap harapan yang mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita yang mungkin belum bisa tergapai. Sekali lagi, kami mohon maaf. Ini adalah yang terbaik, yang bisa kami upayakan bagi rakyat Indonesia, bagi bangsa dan negara Indonesia," ujar Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD, Jumat (16/8).
Baca Juga: Jelang Jokowi Lengser, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masih Terjebak di Level 5%
Terakhir, kepada presiden terpilih Prabowo Subianto, Jokowi mengatakan, tahun depan Prabowo yang akan menyampaikan pidato kenegaraan.
Nanti, pada tanggal 20 Oktober 2024, Jokowi juga menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada Prabowo Subianto.
Jokowi berdoa semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa memberikan petunjuk dan kemudahan bagi bangsa Indonesia dalam kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto pada pemerintahan periode mendatang.
"Izinkan saya juga menyerahkan semua harapan dan cita-cita masyarakat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, dari pinggiran, dari daerah terluar, dari desa, dari pusat-pusat kota kepada bapak," ucap Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News