kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Airlangga Optimistis Ekonomi RI Tumbuh Lebih Baik dari Ekonomi Global


Selasa, 22 Maret 2022 / 16:06 WIB
Airlangga Optimistis Ekonomi RI Tumbuh Lebih Baik dari Ekonomi Global
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto?saat memberikan sambutan dalam acara Kick-Off Meeting Labour20 di Jakarta, Senin (31/01)


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih baik dari pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini.

Sejalan dengan proyeksi pemerintah, ekonomi Indonesia 2022 diperkirakan akan mencapai lebih dari 5,2% yoy. Sementara itu, lembaga internasional seperti World Bank, International Monetary Fund (IMF), Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memperkirakan ekonomi global pada 2022 akan tumbuh pada kisaran 4,1% hingga 4,5%.

“Dengan berbagai kondisi, tantangan, dan peluang yang ada, ekonomi diperkirakan tumbuh di atas 5,2% pada 2022, berbeda dengan tren pemulihan ekonomi global,” tutur Airlangga dalam diskusi virtual, Selasa (22/3).

Optimistis tersebut sejalan dengan tren inflasi domestik yang masih dalam batas aman yaitu sekitar 2,1%. Meski begitu, Airlangga bilang, pemerintah masih akan terus waspada. Terutama dalam memantau efek dari perang antara Rusia dan ukraina.

Baca Juga: Sri Mulyani: Inflasi Naik, Investasi dan Pemulihan Ekonomi Bisa Terganggu

Menurutnya, geopolitik kedua negara tersebut membuat kondisi ekonomi global dalam ketidakpastian. Mengingat, Rusia merupakan salah satu pemasok energi terbesar di dunia, dengan pasokan gas alam yang mencapai 16% dan minyak 11% dari pasokan global.

Lebih lanjut, Airlangga bilang, tumbuhnya ekonomi tanah air, masih akan ditopang oleh sektor eksternal yang Tangguh, dimana transaksi berjalan masih mencatatkan surplus, nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menguat.

Adapun, pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut juga disebabkan karena rasio utang luar negeri terhadap produk domestik bruto (PDB) dalam level aman, yield obligasi pemerintah, neraca perdagangan yang masih dalam kondisi resilience.

“Pengendalian pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi serta transformasi, tetap menjadi prioritas agenda kebijakan pemerintah ke depan,” tutur Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×