kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.284.000   34.000   1,51%
  • USD/IDR 16.583   -54,00   -0,32%
  • IDX 8.164   24,29   0,30%
  • KOMPAS100 1.114   -1,74   -0,16%
  • LQ45 785   2,47   0,32%
  • ISSI 288   0,72   0,25%
  • IDX30 412   1,40   0,34%
  • IDXHIDIV20 463   -0,63   -0,14%
  • IDX80 123   -0,14   -0,11%
  • IDXV30 132   -1,09   -0,82%
  • IDXQ30 129   0,04   0,03%

Airlangga: Negosiasi Dagang Indonesia–AS Terhenti Akibat Shutdown


Selasa, 07 Oktober 2025 / 14:10 WIB
Airlangga: Negosiasi Dagang Indonesia–AS Terhenti Akibat Shutdown
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Istana Kepresidenan Jakarta. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan proses negosiasi tarif dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) terhenti sementara.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa proses negosiasi tarif dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) terhenti sementara.

Penyebabnya, pemerintahan AS sedang mengalami shutdown atau penghentian sementara operasional akibat kegagalan Kongres mencapai kesepakatan anggaran.

“Tim negosiasi berunding melalui zoom, tetapi dengan adanya shutdown di Amerika, kita juga ikut terdampak. Artinya, negosiasinya sementara terhenti,” kata Airlangga di Le Meridien Jakarta, Selasa (7/10).

Airlangga menyebut, dirinya masih akan melanjutkan komunikasi dengan United States Trade Representative (USTR) untuk membahas langkah berikutnya. Namun, jadwal perundingan lanjutan belum bisa dipastikan.

Baca Juga: Morgan Stanley: Ketidakpastian Kebijakan Membuat Investasi di Indonesia Lesu

"Saya akan berbicara juga malam ini dengan USTR untuk menentukan langkah selanjutnya. Tapi mengenai jadwal belum bisa dipastikan karena pemerintah Amerika kan sekarang sudah shutdown. Jadi kita monitor perkembangan," katanya.

Salah satu poin penting dalam negosiasi tersebut adalah kesepakatan terkait pembebasan atau pengurangan tarif hingga 19% untuk sejumlah produk Indonesia, termasuk sawit.

Airlangga mengatakan, pembahasan teknisnya kini masuk tahap legal scrubbing atau penyelarasan hukum.

"Exemption tarif itu sudah ada, tapi sekarang masalahnya ada di legal scrubbing. Jadi, yang ini akan lebih detail daripada apa yang diumumkan secara terbuka beberapa waktu yang lalu," imbuh Airlangga.

Sebagai informasi, shutdown pemerintah AS dimulai pada 1 Oktober 2025 setelah Kongres gagal menyetujui rancangan anggaran belanja negara baru tepat waktu.

Akibatnya, banyak layanan publik non-esensial dihentikan sementara dan ribuan pegawai federal dirumahkan tanpa gaji, memunculkan ancaman PHK massal di berbagai sektor.

Baca Juga: Usai Menang di WTO, Ekspor Stainless Steel Indonesia Berpotensi Naik 20% pada 2026

Selanjutnya: Morgan Stanley: Ketidakpastian Kebijakan Membuat Investasi di Indonesia Lesu

Menarik Dibaca: Promo Indomaret Harga Spesial Periode 7-20 Oktober 2025, Keju-Sabun Cair Diskon 30%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×