Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memutuskan bahwa minyak goreng curah masih tetap akan ada atau tidak dihapus dari pasaran.
Pasalnya pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 36 tahun 2020 di salah satu pasalnya menetapkan, minyak goreng curah hanya dapat beredar sampai dengan tanggal 31 Desember 2021.
Namun Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan minyak goreng curah masih akan ada.
"Itu nggak bisa dihapus, curah akan kita teruskan, di pasar (tradisional) itu kan lebih sederhana distribusinya," kata Airlangga dalam Diskusi Minyak Goreng di Kantor Kementerian Perekonomian, Jumat (18/3).
Baca Juga: Respons Airlangga Hartarto Terkait Tudingan Adanya Mafia Minyak Goreng
Keputusan tersebut berdasarkan tingkat konsumsi akan minyak goreng curah paling banyak di masyarakat yaitu 70%. Di mana total konsumsi minyak goreng curah mencapai 2,16 juta ton.
Sedangkan minyak goreng kemasan sederhana hanya 207.900 ton, dan minyak goreng kemasan premium 1,08 juta ton.
Namun kembali Airlangga mengembalikan kepada masyarakat untuk pilihan jenis minyak goreng yang dikonsumsi. Namun jika masyarakat ingin memilih minyak goreng curah pemerintah menyediakan dengan harga HET Rp 14.000 per liter.
Baca Juga: BI Prediksi Inflasi Bulan Maret 2022 Sebesar 0,54%
Sedangkan untuk kemasan sederhana dan premium dilepas ke mekanisme pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
