kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Respons Airlangga Hartarto Terkait Tudingan Adanya Mafia Minyak Goreng


Jumat, 18 Maret 2022 / 19:13 WIB
Respons Airlangga Hartarto Terkait Tudingan Adanya Mafia Minyak Goreng
ILUSTRASI. Respons Airlangga Hartarto Terkait Tudingan Adanya Mafia Minyak Goreng


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menuding ada permainan mafia di balik kelangkaan minyak goreng akhir-akhir ini.

Menyikapi hal tersebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut jika memang ditemukan adanya mafia yang menyelundupkan minyak goreng hingga membuat ketersediaan langka dan harga melonjak, maka diminta untuk disampaikan kepada pihak berwajib.

"Kalau ada penyelundupan ya tangkap aja. Silakan aja kalau ada tangkap, ada bea cukai ada polisi," kata Airlangga di Kantor Kementerian Perekonomian, Jumat (18/3).

Baca Juga: Pungutan Ekspor Sawit Naik, Harga Tandan Buah Segar di Petani Makin Tertekan

Oleh karenanya, untuk memastikan agar implementasi kebijakan subsidi minyak goreng curah kali, pemerintah menugaskan Satgas Pangan yang akan mengawasi jalannya distribusinya di pasar tradisional.

"Yang melawan hukum harus diselesaikan dengan hukum. Oleh karena itu ada Satgas Pangan distribusi pasar akan diamankan oleh Satgas Pangan," imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebut ada kemungkinan pihak yang tidak sepatutnya mendapatkan hasil dari DMO minyak sawit sebelumnya. Ia menduga adanya penyeludupan minyak goreng ke pasar luar negeri.

Baca Juga: Soal Harga Minyak Goreng Mahal, Mendag: Ini Kesalahan Saya

Selain itu dari hasil pantauan Kemendag terdapat tiga daerah yang mendapat distribusi minyak goreng melebihi jumlah penduduknya namun masih terjadi kelangkaan. Tiga daerah tersebut ialah Sumatra Utara, Jakarta dan Surabaya.

"Spekulasi kita, deduksi kami adalah ini ada orang-orang yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Dan ini 3 Kota ini satu industri ada di sana yang kedua ada pelabuhan," tegas Lutfi dalam Raker bersama Komisi VI DPR kemarin.

Saat ini Kemendag mengakui mempunyai data akan dugaan tersebut, dan sekarang tengah diperiksa oleh kepolisian yaitu Satgas Pangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×