kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Airlangga Ingin Turunkan Biaya Investasi Guna Genjot Ekonomi RI ke Level 7%


Senin, 05 Februari 2024 / 15:39 WIB
Airlangga Ingin Turunkan Biaya Investasi Guna Genjot Ekonomi RI ke Level 7%
ILUSTRASI. Bongkar muat petikemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (1/2/2024). Airlangga Ingin Turunkan Biaya Investasi Guna Genjot Ekonomi RI ke Level 7%


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA . Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 sebesar 5,05% secara tahunan atau year on year (YoY).

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 tersebut lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 yang mencapai sebesar 5,31% YoY.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan beberapa alasan perekonomian Indonesia masih bertahan di angka 5%. Menurutnya, hal ini dikarenakan tingginya biaya berinvestasi di dalam negeri.

Baca Juga: Kinerja Industri Urun Dana Melesat di 2023, Begini Targetnya pada 2024

Hal ini terlihat dari angka Incremental Capital Output Ratio (ICOR) yang cukup tinggi bahkan di atas target pertumbuhan ekonomi.

Oleh karena itu, jika angka ICOR bisa diturunkan ke level 4%, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa merangkak ke level 6% hingga 7%.

"ICOR kita kan dibandingkan negara lain masih tinggi, masih sekitar di angka 6 lebih sedikit. Nah kalau kita bisa turunkan ke 4 maka pertumbuhan kita akan tumbuh ke 6% dan 7%," ujar Airlangga dalam Konferensi Pers, Senin (5/2).

Kendati begitu, hal tersebut merupakan hal yang wajar mengingat Indonesia sedang getol-getolnya membangun infrastruktur. Dengan terbangunnya infrastruktur, dirinya meyakini bahwa pertumbuhan perekonomian Indonesia akan membaik yang diikuti juga dengan perbaikan angka ICOR.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi RI pada Tahun Lalu Masih Jawa Sentris

"Itu sesuatu hal yang biasa-biasa juga, karena kita sedang membangun infrastruktur, itu tidak langsung tapi itu makan waktu," katanya.

"Dan saya yakin begitu infrastruktur semua terbangun kemudian kita punya logistik akan lebih baik, maka kita bisa menggenjot pertumbuhan dengan perbaikan ICOR," imbuh Airlangga. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×