kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.866.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.535   -35,00   -0,21%
  • IDX 7.040   60,28   0,86%
  • KOMPAS100 1.021   8,73   0,86%
  • LQ45 796   9,34   1,19%
  • ISSI 222   1,58   0,72%
  • IDX30 416   6,84   1,67%
  • IDXHIDIV20 491   8,63   1,79%
  • IDX80 115   1,37   1,20%
  • IDXV30 117   0,85   0,73%
  • IDXQ30 136   2,16   1,62%

Airlangga Hartarto: Industri Halal Indonesia Masih Kalah dengan Malaysia


Kamis, 15 Mei 2025 / 19:37 WIB
Airlangga Hartarto: Industri Halal Indonesia Masih Kalah dengan Malaysia
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Indonesia masih kalah dengan Malaysia dalam konteks wisata halal. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Indonesia masih kalah dengan negara tetangga yakni Malaysia dalam konteks wisata halal. 

Airlangga mengungkapkan, meski wisata halal sudah berkembang di sejumlah wilayah di Indonesia, namun lebih banyak wisatawan dari negara-negara Islam khususnya wilayah Timur Tengah masih lebih suka berlibur ke Malaysia ketimbang Indonesia. 

"Nah, ini kan perlu kita dorong karena objeknya [objek wisata] kita jauh lebih banyak daripada di Malaysia," ujar Airlangga dalam acara Sarasehan Ekonomi Islam Indonesia di Jakarta, Kamis (15/5).

Padahal menurutnya produk makanan dan minuman halal Indonesia sudah memiliki pasar mancanegara yang sangat luas dari Brunei, Jepang, hingga Korea Selatan. Bahkan, hanya Indonesia negara yang mengatur produk halal dalam undang-undang. 

Baca Juga: Pelancong Makin Mudah Cek Status Halal

Karenanya Airlangga meyakini wisata halal Indonesia juga bisa lebih menarik lebih banyak wisatawan mancanegara seperti dari Timur Tengah. 

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang juga Ketua umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia, meyakini industri halal merupakan suatu potensi ekonomi yang sangat luar biasa besar. Kendati demikian, menurutnya industri halal tetap membutuhkan dukungan baik dari sisi kebijakan maupun regulasi. 

"Ini masih menghadapi beberapa kendala namun mungkin bisa diatasi seperti permintaan insentif-insentif yang dilakukan baik dari sisi perpajakan yang sebetulnya ini juga kita lakukan, maupun dari berbagai insentif lainnya," jelas Sri Mulyani.

Lebih jauh Ia mengungkapkan pemerintah telah melakukan sejumlah kebijakan untuk mendukung industri halal seperti membangun kompleks industri yang berbasis kepada industri yang halal. 

Selanjutnya: Bobot Saham Indonesia di MSCI Terus Menyusut

Menarik Dibaca: 5 Cara Mencegah Depresi pada Remaja, Selalu Pantau Media Sosial Anak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×