kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.348   -83,00   -0,51%
  • IDX 7.174   31,13   0,44%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 816   3,34   0,41%
  • ISSI 225   1,43   0,64%
  • IDX30 426   2,51   0,59%
  • IDXHIDIV20 506   2,94   0,58%
  • IDX80 118   0,54   0,46%
  • IDXV30 120   0,81   0,68%
  • IDXQ30 140   0,62   0,44%

Ahok tak segan hukum keluarganya jika salah


Senin, 19 Januari 2015 / 08:09 WIB
Ahok tak segan hukum keluarganya jika salah
ILUSTRASI. Hokben dan blu by BCA Digital berkolaborasi menghadirkan promo menarik 


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku bakal bertindak tegas kepada para pelanggar aturan, termasuk anggota keluarganya sendiri. Sikap itu ditunjukkan Basuki kepada salah seorang politisi yang meragukan kredibilitasnya ketika masuk ke dunia politik.

"Ada teman saya politisi, kurang ajar sekali tanyanya. Dia tanya 'kamu berani masuk politik, berani enggak menghukum bapakmu jika melanggar aturan dengan hukum dipancung kepalanya'?," kata Basuki di acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Gedung Smesco, Jakarta, Minggu (18/1). Pria yang akrab disapa Ahok itu secara tegas menjawab.

"Akan kupenggal kepala Bapakku (kalau melanggar aturan)," kata dia.

Jawaban Basuki itu membuat sang politisi terhenyak. "Kejam kamu ya, kok tega memenggal kepala bapak kamu sendiri," timpal politisi tersebut.

Basuki menjelaskan, pihak yang lebih pantas disebut kejam adalah ayah tersebut, bukanlah dirinya. Sebab, jika sang ayah melanggar aturan, berarti ia merendahkan kredibilitas anaknya sebagai seorang pemimpin.

"Mentang-mentang anaknya jadi pemimpin, bapaknya melanggar aturan biar tidak dihukum dan hidup seenaknya, ya tidak bisa," kata Basuki.

Hanya saja, ia merasa beruntung apa yang ditanyakan sang politisi itu tidak terbukti pada dirinya. Sebab Basuki memiliki seorang ayah yang dijadikannya sebagai panutan. Sang ayah, Indra Tjahaja Purnama juga yang mengimbaunya untuk berani menjadi seorang pejabat dan mewujudkan keadilan sosial. Selain itu, keberanian sang ayah juga terus ditirunya hingga kini menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Bapak saya bilang, kalau mau membuat sehat dan sejahtera banyak warga itu harus jadi pejabat. Kalau hanya jadi orang kaya atau pengusaha, hanya bisa membantu beberapa (warga) saja, sedangkan kalau kita jadi pejabat yang tidak merampok uang rakyat, nanti bisa membuat warganya sejahtera," ujar Basuki. (Kurnia Sari Aziza)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×