kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ahok: Banjir di Jakarta belum mencapai puncaknya


Senin, 13 Januari 2014 / 20:12 WIB
Ahok: Banjir di Jakarta belum mencapai puncaknya
ILUSTRASI. Ada Isu Kenaikan Harga Pertalite, Apakah Saham ASII Masih Prospektif?


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, hujan yang terjadi di Jakarta sejak Minggu (12/1/2014) kemarin belum mencapai masa puncak. Basuki menyebutkan, puncak musim hujan akan terjadi pada pertengahan atau akhir bulan ini.

"Banjir Jakarta belum puncaknya. Nanti pertengahan atau akhir Januari," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (13/1/2014).

Meski puncak hujan belum terjadi, Jakarta sudah dilanda banjir besar pada hari ini. Hujan terus-menerus yang terjadi sejak Minggu kemarin mendatangkan air bah di Jakarta sejak dini hari tadi.

Oleh karena itu, kata Basuki, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) untuk melakukan modifikasi atau rekayasa cuaca. Awalnya, rekayasa cuaca itu akan dilaksanakan pada Desember. Namun, karena musim hujan belum mencapai puncak, rekayasa urung dilakukan.

Menurut Basuki, melalui rekayasa cuaca itu, nantinya hujan dapat dialihkan dan didorong ke arah laut sehingga tidak turun deras di Jakarta. Cara ini dianggap paling memungkinkan dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir besar dalam waktu dekat. Ia berharap upaya tersebut dapat mengurangi intensitas hujan hingga puncak musim hujan terlewati.

Untuk membuat teknologi rekayasa cuaca itu, Pemprov DKI Jakarta akan menggelontorkan dana sebesar Rp 18 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI. Modifikasi cuaca ini dilakukan dengan memanfaatkan garam dapur yang diolah menjadi tepung dan disebarkan ke awan. (Kurnia Sari Aziza)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×