kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ahok: Banjir di Jakarta belum mencapai puncaknya


Senin, 13 Januari 2014 / 20:12 WIB
Ahok: Banjir di Jakarta belum mencapai puncaknya
ILUSTRASI. Ada Isu Kenaikan Harga Pertalite, Apakah Saham ASII Masih Prospektif?


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, hujan yang terjadi di Jakarta sejak Minggu (12/1/2014) kemarin belum mencapai masa puncak. Basuki menyebutkan, puncak musim hujan akan terjadi pada pertengahan atau akhir bulan ini.

"Banjir Jakarta belum puncaknya. Nanti pertengahan atau akhir Januari," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (13/1/2014).

Meski puncak hujan belum terjadi, Jakarta sudah dilanda banjir besar pada hari ini. Hujan terus-menerus yang terjadi sejak Minggu kemarin mendatangkan air bah di Jakarta sejak dini hari tadi.

Oleh karena itu, kata Basuki, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) untuk melakukan modifikasi atau rekayasa cuaca. Awalnya, rekayasa cuaca itu akan dilaksanakan pada Desember. Namun, karena musim hujan belum mencapai puncak, rekayasa urung dilakukan.

Menurut Basuki, melalui rekayasa cuaca itu, nantinya hujan dapat dialihkan dan didorong ke arah laut sehingga tidak turun deras di Jakarta. Cara ini dianggap paling memungkinkan dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir besar dalam waktu dekat. Ia berharap upaya tersebut dapat mengurangi intensitas hujan hingga puncak musim hujan terlewati.

Untuk membuat teknologi rekayasa cuaca itu, Pemprov DKI Jakarta akan menggelontorkan dana sebesar Rp 18 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI. Modifikasi cuaca ini dilakukan dengan memanfaatkan garam dapur yang diolah menjadi tepung dan disebarkan ke awan. (Kurnia Sari Aziza)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×