kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45907,02   3,68   0.41%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Agus Marto pede bisa memimpin bank sentral


Kamis, 28 Februari 2013 / 18:30 WIB
Agus Marto pede bisa memimpin bank sentral
ILUSTRASI. Promo All You Can Eat Pizza Hut Rp 59.000 khusus dine in pukul 10.00-18.00 berakhir hari ini, 15 Oktober 2021. (Dok/Pizza Hut)


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Calon tunggal Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo merasa yakin bisa memimpin bank sentral. Ia menyatakan akan mempersiapkan diri lebih baik untuk uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sehingga tidak ditolak sepeti pencalonannya tahun 2008. 

"Pada saat yang lalu (tahun 2008), saya cukup memahami pekerjaan BI, dan pada saat ini saya akan mempersiapkan diri lebih baik," ucap Agus Marto, Kamis (28/2). Kali ini Agus Marto lebih pede karena sudah menimba pengalaman dalam memandu kebijakan makroekonomi selama memimpin Kementerian Keuangan. 

Meskipun yakin akan kemampuannya memimpin bank sentral, Agus menyadari bahwa proses fit and propert test di DPR merupakan proses politik. Namun, Agus Marto berjanji akan berusaha meyakinkan anggota DPR saat mengikuti fit and propert test di DPR bahwa dirinya bisa memimpin BI. Agus belum tahu kapan DPR akan memanggilnya untuk menjalani tes. Yang jelas, ia bakal mempersiapkan diri secara sungguh-sungguh mulai saat ini.

Fit and proper test Agus kemungkinan tidak akan berjalan mulus. Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menilai, Agus kerap menimbulkan masalah dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). "Sebagai Menteri Keuangan, Agus terlalu kaku, kurang kooperatif dan sering berselisih dengan DPR," kata politisi PPP Zaini Rahman, Kamis (28/2).

Anggota Komisi Keuangan dan Perbankan DPR itu mencontohkan sikap Agus tersebut dalam kasus pembelian saham divestasi Newmont Nusa Tenggara (NNT). Agus memilih untuk mengajukan permintaan ke MK untuk memiliki secara langsung 7% saham divestasi Newmont Nusa Tenggara tanpa persetujuan DPR. Belakangan, MK memutuskan menolak permintaan tersebut.

Meskipun demikian, sejumlah fraksi di DPR telah menyatakan tanggapan positifnya terhadap Agus. Selain Fraksi Partai Demokrat yang merupakan pendukung pemerintah, PDI Perjuangan, Golkar, PKS dan PAN sudah memberikan sinyal akan mendukung Agus dalam uji kelayakan dan kepatutan di DPR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×