kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Agar Pertumbuhan Ekonomi RI 6%-7%, Kuncinya Porsi Manufaktur di Atas 25% dari PDB


Rabu, 20 Maret 2024 / 15:11 WIB
Agar Pertumbuhan Ekonomi RI 6%-7%, Kuncinya Porsi Manufaktur di Atas 25% dari PDB
ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan perakitan motor listrik Alva di pabrik PT Ilectra Motor Group (IMG), anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY) di Cikarang, Kabupaten Bekasi. Agar Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 6%-7%, Porsi Manufaktur Harus di Atas 25% dari PDB.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Noverius Laoli

Infrastruktur harus berkorelasi dengan daya saing sektor industri terutama penurunan biaya logistik. Ia juga menyoroti perihal penanganan korupsi dan tata kelola pemerintahan yang menjadi fokus untuk dibenahi. 

"Sekarang kan era ESG (Environmental, social, and governance), tata kelola menjadi perhatian penting pemilihan negara tujuan investasi. Kalau birokrasinya makin bersih maka dipersepsikan biaya berusaha lebih murah, semua senang," tambahnya.

Kemudian, ia juga mengatakan beberapa langkah dalam mengantisipasi potensi tekanan dari gejolak pasar global yakni dengan manfaatkan friendshoring atau upaya bilateral antar negara karena Indonesia berada di garis non blok. 

Baca Juga: Pacu Keberlanjutan Industri, Indonesia Luncurkan Program Eco-Industrial Park

"Misalnya dengan AS yang mulai menarik investasi dari China bisa dimanfaatkan di bidang pemasok buah buahan tropis, hasil ikan dan pakaian jadi Indonesia bisa dapat prioritas utama replacement dari China," ungkapnya.

Solusi berikutnya, pemerintah baru wajib melakukan diversifikasi ekspor ke negara negara yang ekonominya masih relatif baik. "Contohnya penetrasi ekspor ke India perlu didorong lewat serangkaian kerjasama bilateral," sambungnya.

Bhima juga menyoroti ikhwal belanja negara yang populis seperti program makan siang gratis itu harus hati hati dalam manajemen risiko fiskalnya. 

Baca Juga: Lonjakan Harga Pangan di Bulan Ramadan Dikhawatirkan Hambat Pertumbuhan Ekonomi

"Sebaiknya program seperti makan siang gratis di uji coba dulu dengan anggaran maksimum Rp 5 triliun pada 2 tahun pertama Prabowo menjabat. Karena situasi pendapatan negara juga tidak berlimpah, begitu juga cari utang baru tidak gampang dengan situasi global yang meredup," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×