kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

ADB: Pemerintah belum serius dukung daerah terbitkan obligasi daerah


Selasa, 11 Februari 2020 / 13:03 WIB
ADB: Pemerintah belum serius dukung daerah terbitkan obligasi daerah
ILUSTRASI. Pemandangan kota Bandung. Tahun 2015, Jawa Barat pernah berniat menerbitkan obligasi daerah untuk pembiayaan pembangunan Bandara Kertajati


Reporter: Grace Olivia | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asian Development Bank (ADB) belum lama ini merilis sebuah laporan mengenai pinjaman pemerintah untuk proyek penerbitan obligasi daerah (municipal bond) Jawa Barat. 

Laporan bertajuk  Indonesia: Strengthening the Local Government Bond Market tersebut terbit pada Januari lalu, dan merupakan laporan penyelesaian (completion report) mengenai pinjaman Indonesia untuk proyek bantuan teknis (technical assistence) dalam rangka penerbitan obligasi daerah Jawa Barat. 

ADB melaporkan, pemerintah pada Februari 2015 lalu menyepakati pinjaman kepada ADB sebesar US$ 420.000 untuk bantuan teknis pengembangan kapasitas (capacity development). Tujuannya meningkatkan kapasitas manajemen utang pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai daerah percontohan penerbitan obligasi daerah (pilot project). 

Baca Juga: Ini Lima Tantangan Global yang akan Menghantui Ekonomi Indonesia di 2020

"Pemerintah meminta bantuan teknis melalui dialog antara Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian Keuangan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Bank Pembangunan Asia (ADB),” tulis ADB dalam laporan itu. 

Namun laporan tersebut mengungkapkan, jumlah pinjaman yang akhirnya terealisasi hanya US$ 49.503, sehingga masih ada sisa pinjaman yang tidak terealisasi (undisbursed loan) sebesar US$ 370.497. 

Penyebabnya, sejumlah kegagalan pemerintah dalam menjalankan proses dalam proyek bantuan teknis tersebut, di antaranya keterlambatan (delay) yang terlalu lama sehingga proyek tidak dapat selesai tepat waktu sesuai dengan masa pinjaman yang ditetapkan. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×