Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) nampak lebih positif dalam memandang prospek neraca transaksi berjalan pada akhir tahun 2023.
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengungkapkan, BI kini memperkirakan neraca transaksi berjalan 2023 berpotensi surplus di kisaran 0,5% produk domestik bruto (PDB). Atau kalaupun berbalik defisit, Destry memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) 2023 sekitar 0,3% PDB.
Rentang perkiraan ini membaik dibandingkan rentang perkiraan yang disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo pada bulan lalu. Pada waktu itu, Perry memperkirakan neraca transaksi berjalan tahun 2023 berada di kisaran surplus 0,4% PDB hingga defisit 0,4% PDB.
Destry kemudian menambahkan, potensi surplus neraca transaksi berjalan yang lebih tinggi akan mendorong kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang positif.
Baca Juga: Meski Menciut, Surplus Neraca Dagang Tetap Mampu Jaga Ketahanan Eksternal
"Berbagai kinerja positif ini akan mendorong NPI tahun 2023 akan mencatat surplus," terang Destry di hadapan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Rabu (14/6).
Selain kinerja transaksi berjalan, neraca transaksi modal dan finansial pada tahun 2023 juga diperkirakan akan mencetak surplus.
Didukung oleh aliran masuk modal asing dalam bentuk penanaman modal asing (PMA) dan investasi portofolio.
"Sehingga, ini akan mendukung prospek surplus NPI dan menopang ketahanan eksternal Indonesia," tandas Destry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News