kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.235.000   -2.000   -0,09%
  • USD/IDR 16.633   -23,00   -0,14%
  • IDX 8.071   27,26   0,34%
  • KOMPAS100 1.115   1,03   0,09%
  • LQ45 783   -1,20   -0,15%
  • ISSI 284   1,67   0,59%
  • IDX30 411   -0,03   -0,01%
  • IDXHIDIV20 466   -1,32   -0,28%
  • IDX80 123   0,18   0,14%
  • IDXV30 133   -0,24   -0,18%
  • IDXQ30 130   0,01   0,01%

Ekonom Ini Perkirakan Neraca Transaksi Berjalan 2022 Berpotensi Surplus 0,7% dari PDB


Minggu, 19 Februari 2023 / 09:00 WIB
Ekonom Ini Perkirakan Neraca Transaksi Berjalan 2022 Berpotensi Surplus 0,7% dari PDB


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Danamon melihat potensi surplus neraca transaksi berjalan pada tahun 2022. 

Bahkan, surplusnya lebih besar dari surplus transaksi berjalan tahun 2021 yang tercatat 0,3% produk domestik bruto (PDB). 

Ekonom Bank Danamon Irman Faiz memperkirakan, neraca transaksi berjalan sepanjang tahun 2022 surplus di kisaran 0,7% dari PDB. 

"Kami melihat, memang transaksi berjalan masih akan surplus pada tahun 2022," jelas Faiz kepada Kontan.co.id, Jumat (17/2). 

Baca Juga: Ekspor Kuat, Neraca Transaksi Berjalan 2022 Berpotensi Surplus 1,05% PDB

Nah pada tahun 2023, Faiz memperkirakan neraca transaksi berjalan akan berbalik defisit. Atau, acap dikenal dengan istilah current account deficit (CAD). 

Dari perhitungannya, kemungkinan CAD tahun ini berada di kisaran 0,5% PDB hingga 1,0% PDB. 

Tak hanya CAD, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada tahun 2023 juga berpotensi mencetak defisit sekitar 0,1% PDB hingga 0,5% PDB. 

Menurut Faiz, ini seiring dengan potensi peningkatan impor dalam negeri. Hanya, ini bukan melulu pertanda buruk karena justru menunjukkan permintaan dalam negeri menggeliat. 

Selain itu, Faiz juga bilang ini seiring dengan sektor pariwisata yang mulai meningkat dan mulai banyaknya perjalanan turis domestik ke luar negeri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×