kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada pengetatan pembatasan, pemulihan ekonomi bisa terganggu


Senin, 21 Juni 2021 / 22:22 WIB
Ada pengetatan pembatasan, pemulihan ekonomi bisa terganggu
ILUSTRASI. ekerja dengan menggunakan masker melintas di kawasan Stasiun Sudirman, Jakarta. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2021 membaik daripada kuartal I-2021, dengan proyeksi real PDB sebesar 4,4% di sepanjang tahun 2021. Sehingga membawa Indonesia bebas dari resesi setelah terkontraksi sebesar -2,1% secara year on year (yoy) pada tahun 2020.

Dalam laporan mutual funds update Infovesta yang dirilis pada 21 Juni 2021 disebutkan, secara data, makro ekonomi Indonesia mencatatkan perbaikan, di mana data PMI manufaktur naik ke level 55,3 pada bulan Mei 2021 dengan penguatan selama tiga bulan berturut-turut yang disertai dengan dukungan data inflasi tahunan Indonesia mengalami kenaikan ke level 1,68% pada Mei 2021.

Dari sisi kebijakan, BI masih mempertahankan kebijakan moneter ekspansifnya dengan mempertahankan tingkat suku bunga acuan melalui BI 7 Day Reverse Repo Rate di level 3,5% pada Rapat Dewan Gubernur Juni 2021.

Baca Juga: Siap dukung pengetatan PPKM Mikro, ini harapan Kadin kepada pemerintah

Berikutnya, neraca perdagangan Indonesia pada bulan Mei 2021 juga mencatatkan surplus sebesar US$ 2,36 miliar atau naik dari US$ 2,19 miliar pada bulan April 2021. Kinerja ekspor dan impor Indonesia secara tahunan yang mencatatkan perbaikan di mana nilai eskpor tercatat tumbuh sebesar 58,76% dan impor juga naik sebesar 68,68%.

Akan tetapi, dalam laporan tersebut juga dibahas mengenai kekhawatiran dari lonjakan kasus Covid-19 yang masih meningkat di sejumlah wilayah dan berpotensi menghambat kinerja pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sistem keuangan.

Terlebih, saat ini Indonesia sendiri merupakan negara dengan kasus harian Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara yang diperberat dengan adanya varian baru Covid-19. Oleh karena itu, pemulihan ekonomi Indonesia akan berbeda, dan lagi adanya potensi pemberlakuan pembatasan yang lebih ketat, sehingga pemulihan ekonomi dapat kembali terganggu.

Saat ini diharapkan percepatan proses vaksinasi serta penerapan prosedur kesehatan yang ketat agar kasus Covid-19 harian di Indonesia segera terkendali dan dapat menurun. Dengan demikian harapan pemulihan ekonomi indonesia di tahun ini dapat diwujudkan.

Selanjutnya: Pengusaha minta stimulus diperpanjang jika kembali ada pengetatan kegiatan masyarakat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×