Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) diperkirakan melebar menjadi 0,7% dari produk domestik bruto (PDB) pada akhir 2024.
Defisit ini diperkirakan membesar dari kuartal III 2024 sebesar US$ 2,2 miliar atau 0,6% dari PDB.
Menurut Kepala Ekonom BCA David Sumual, melebarnya defisit neraca transaksi berjalan tersebut sejalan dengan adanya pembayaran bunga utang dan pengaruh musiman.
“Untuk full year, proyeksi di sekitar di sekitar (defisit neraca transaksi berjalan) 0,6% dan 0,7% dari PDB,” tutur David kepada Kontan, Kamis (21/11).
Baca Juga: Defisit Neraca Transaksi Berjalan Diproyeksi Melebar Pada Akhir 2024
David menilai, defisit neraca transaksi berjalan pada kuartal III 2024, masih lebih baik karena defisit jasa kinerjanya lebih baik, dan juga ada ada efek seasonality dari neraca pendapatan.
Sejalan dengan itu, surplus neraca perdagangan diperkirakan mencapai US$ 2 miliar hingga US$ 3 miliar. Surplus neraca dagang ini akan didorong oleh harga komoditas yang cenderung lebih baik, terutama pada komoditas crude palm oil (CPO).
Selanjutnya: Hyundai Motors Indonesia Luncurkan New TUCSON dengan Pilihan Mesin Hybrid & Bensin
Menarik Dibaca: 4 Tips Mendidik Anak agar Menjadi Pendengar yang Baik, Praktikkan Sedini Mungkin Moms
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News