kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.912   12,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Ada Ketidakpastian Global, BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Tahun Depan Tak Sampai 5%


Jumat, 23 Desember 2022 / 18:03 WIB
Ada Ketidakpastian Global, BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Tahun Depan Tak Sampai 5%
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2022 di Jakarta Convention Center, Rabu (30/11/2022). Ada Ketidakpastian Global, BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Tahun Depan Tak Sampai 5%.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) meyakini, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 akan berada di kisaran 4,5%% hingga 5,3% secara tahunan. 

Namun, Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, titik tengah pertumbuhan ekonomi tahun depan tidak akan mencapai 5%, alias hanya di kisaran 4,9% saja. 

Ini menimbang perekonomian global yang masih diliputi ketidakpastian. Ini akan membawa dampak terhadap perekonomian Indonesia. 

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo turut menjelaskan, perekonomian global tahun depan akan relatif melambat seiring dengan ketidakpastian yang masih berlangsung. 

Baca Juga: Sebanyak 152 Proyek Strategis Nasional Telah Selesai dan Beroperasi

Pertama, kondisi inflasi yang masih tinggi akibat disrupsi rantai pasok global. Ini dipengaruhi ketegangan geopolitik. 

Kedua, kebijakan moneter negara-negara di dunia yang ketat dan berlangsung lebih lama dari perkiraan. Kenaikan suku bunga masih terjadi, sebagai respons dari kenaikan inflasi. 

Ketiga, kebijakan zero Covid-19 di China yang akan berdampak pada sektor korporasi. Dody khawatir, ini akan memengaruhi produktivitas. 

“Produktivitas berpotensi menurun, sehingga ini akan turut mengganggu dari sisi disrupsi rantai pasok global,” tutur Dody saat menjawab pertanyaan Kontan.co.id, Kamis (22/12). 

Baca Juga: Pos Indonesia dan BNPP Luncurkan Prangko Seri PLBN, Ini Tujuannya

Keempat, kebijakan di Jepang yang berpotensi menimbulkan flight to quality di Jepang. Ini dikhawatirkan bisa mengganggu kenaikan imbal hasil surat utang di banyak negara. 

Namun, di tengah ketidakpastian global, sebenarnya BI melihat prospek hembusan angin segar dari kabar yang dibawa oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). 

Jokowi membocorkan rencana pencabutan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada akhir tahun 2022. Dengan demikian, BI melihat ini akan menjadi peluang bagi pertumbuhan makin kuat di tahun 2023. 

Baca Juga: Hilirisasi Industri Baja Meningkat, Industri Logam Tumbuh Pesat

BI memperkirakan, pencabutan PPKM ini akan menggeser titik tengah perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun depan, menjadi lebih tinggi. Yaitu, di kisaran 5%. 

Pasalnya, pencabutan PPKM akan mendorong mobilitas manusia dan meningkatkan aktivitas ekonomi dan keuangan. Ini yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi bisa lebih tinggi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×