kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada Ketidakpastian Ekonomi Global, Kemenkeu akan Menghemat Anggaran Belanja Tahun Ini


Minggu, 30 Oktober 2022 / 15:18 WIB
Ada Ketidakpastian Ekonomi Global, Kemenkeu akan Menghemat Anggaran Belanja Tahun Ini
ILUSTRASI. Kemenkeu akan lebih memprioritaskan belanja berkualitas dengan menghemat anggaran belanja negara tahun ini.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan lebih memprioritaskan belanja berkualitas dengan menghemat anggaran belanja negara tahun ini. Nantinya sisa anggaran tersebut akan digunakan sebagai cadangan dana tahun 2023 untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global.

Hingga saat ini, anggaran belanja negara tersisa Rp 1.193 triliun. Pemerintah hanya punya waktu tiga bulan untuk merealisasikan anggaran yang terbilang cukup besar tersebut.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan, belanja yang sebesar Rp 1.193 triliun tersebut bukan harus dihabiskan atau dibelanjakan sepenuhnya. Sebab menjadi tantangan tersendiri untuk menghabiskan dan membelanjakan sisa anggaran tersebut.

Baca Juga: Target Pendapatan Negara pada 2023 Hanya Naik 1,1%, Ini Penjelasan BKF

Sehingga, belanja yang akan dikeluarkan di sisa akhir tahun ini akan lebih difokuskan kepada belanja yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat dengan sesuai kebutuhan yang ada. Selain itu, pemerintah juga bisa menghemat anggaran tahun ini dengan konteks belanja berkualitas tersebut.

“Kita tidak memaksa harus diserap, justru kita ingin pastikan belanja harus berkualitas, memang menantang untuk membelanjakan R 1.200 triliun dalam 3 bulan dan kita masih memiliki waktu di Oktober, November, dan Desember,” tutur Febrio dalam seminar Strategi Capai Ekonomi Kuat dan Berkelanjutan di Tengah Risiko, Jumat (28/10).

Febrio mengatakan, sisa anggaran belanja negara yang tidak terserap, nantinya akan digunakan sebagai tambahan cadangan dana pemerintah untuk Aanggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.

Menurutnya, anggaran tambahan tersebut bisa digunakan pemerintah untuk menghadapi ketidakpastian kondisi ekonomi global.

“Karena ketidakpastian tinggi tahun depan, kita pastikan bahwa kita akan punya cash buffer yang cukup dari tahun 2022,” jelasnya.

Baca Juga: Ekonom: Asumsi Dasar Makro dalam APBN 2023 Mungkin Meleset

Meski begitu, Febrio tidak menjelaskan secara rinci, berapa sisa anggaran yang akan tersisa pada akhir tahun, yang pasti Ia menyebut defisit anggaran pada akhir tahun ini akan menyusut mendekati dari perkiraan terakhir yang sebesar 3,92%  dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Artinya, defisit APBN 2022 bisa mendekati 3%, jauh lebih rendah dari yang direncanakan sebelumnya dalam Perpres 98/2022 yang sebesar 4,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×