Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan pendapatan negara pada 2023 sebesar Rp 2.463,02 triliun, atau tumbuh 1,1% dibandingkan target pendapatan negara tahun ini yang sebesar Rp 2.266,2 triliun.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio kacaribu mengatakan, harga komoditas pada tahun depan diperkirakan tidak akan setinggi tahun ini.
Sehingga dalam proses penyusunannya pemerintah mempertimbangkan kondisi tersebut dan tidak menaikkan target pendapatan negara pada tahun depan.
Baca Juga: Sri Mulyani Ingatkan Pentingnya Penyusunan APBN Agar Tidak Jebol
“Tahun depan kita tidak mau gegabah, kita harus menyiapkan skenario bahwa harga komoditas kita tidak akan sebagus saat ini, sehingga kita harus siapkan dimana APBN kita akan tetap antisipatif,” tutur Febrio dalam seminar Strategi Capai Ekonomi Kuat & Berkelanjutan di Tengah Risiko, Jumat (28/10).
Untuk diketahui, pada 2021 hingga 2022 pemerintah mendapatkan berkah akibat kenaikan harga komoditas global. Alhasil pendapatan negara selama dua tahun tersebut mengalami peningkatan.
Dengan target belanja negara yang tidak meningkat signifikan tersebut, maka pemerintah juga menganggarkan belanja negara pada 2023 yang juga ikut diturunkan.
Baca Juga: Pemerintah Pertimbangkan Kondisi Ekonomi Tahun Depan Sebelum Kerek Cukai Rokok
Tahun depan, belanja negara ditargetkan Rp 3.061,1 triliun, atau turun 3,4% dibandingkan belanja tahun ini yang sebesar.
“APBN harus berperan sebagai shock absorber yang kuat, jadi dari sisi pendapatan kami harus hati-hati dan konservatif, pun dengan belanja harus disiapkan dengan baik,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News