kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom: Asumsi Dasar Makro dalam APBN 2023 Mungkin Meleset


Sabtu, 29 Oktober 2022 / 14:10 WIB
Ekonom: Asumsi Dasar Makro dalam APBN 2023 Mungkin Meleset


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - YOGYAKARTA. Asumsi makro dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2023 ada kemungkinan meleset.

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan, ini seiring dengan beberapa asumsi yang tak relevan dengan kondisi saat ini dan masih adanya ketidakpastian ke depan.

Bhima memerinci. Pertama, inflasi. Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI sepakat inflasi tahun depan di kisaran 3,3% hingga 3,6% secara tahunan atawa year on year (YoY). Menurut Bhima, inflasi lebih tepat ditetapkan di kisaran 5,5% yoy hingga 6% yoy.

“Tingkat inflasi ini akan sangat terpengaruh dengan ketidakpastian, termasuk soal kurs. Kemudian, ada efek dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) serta ancaman krisis pangan di tahun 2023,” terang Bhima dalam Workshop Jurnalisme Ekonomi CELIOS Jelang KTT G20, Sabtu (29/10) di Yogyakarta.

Baca Juga: Target Pendapatan Negara pada 2023 Hanya Naik 1,1%, Ini Penjelasan BKF

Kedua, nilai tukar rupiah. Pemerintah dan wakil rakyat sepakat nilai tukar rupiah di tahun depan akan bergerak sekitar Rp 14.750 hingga Rp 14.800 per dolar Amerika Serikat (AS).

Dengan pelemahan nilai tukar rupiah saat ini, Bhima memperkirakan rupiah tahun depan akan bergerak di kisaran Rp 15.600 hingga Rp 16.000 per dolar AS.

Ketiga, harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) ditetapkan US$ 90 per barel. Bhima melihat, harga ICP bisa lebih rendah pada tahun depan, bahkan bergerak di kisaran US$ 60 per barel hingga US$ 70 per barel.

Keempat, pertumbuhan ekonomi. Pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi tahun depan di kisaran 5,3% yoy. Bhima memandang, pertumbuhan ekonomi tak akan tumbuh setinggi itu. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi pada tahun depan di kisaran 4,5% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×