kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada kapal terjebak di Terusan Suez, ekspor kayu dan nikel Indonesia terhambat


Senin, 29 Maret 2021 / 04:37 WIB
Ada kapal terjebak di Terusan Suez, ekspor kayu dan nikel Indonesia terhambat
ILUSTRASI. ebuah kapal kontainer besar bermuatan 220.000 ton terjebak secara diagonal di dua tepi kanal Terusan Suez, Mesir. CNES/AIRBUS DS via REUTERS


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terusan Suez macet. Pasalnya, sebuah kapal kontainer besar bermuatan 220.000 ton terjebak secara diagonal di dua tepi kanal Terusan Suez, Mesir. 

Sejak Jumat (26/3/2021), otoritas Terusan Suez (Suez Canal Authority/SCA) sudah berusaha menangani meski belum ada hasil menggembirakan. 

Terjebaknya kapal di Terusan Suez tak pelak membuat gangguan parah pada rantai pasokan dunia, mulai dari suku cadang mobil, komoditas seperti minyak mentah, hingga mainan anak-anak. Pasalnya ada sekitar 12% perdagangan lintas laut melewati Terusan Suez, yang merupakan rute tercepat pengiriman barang dari Eropa ke Asia. 

Ketua Umum Indonesian National Shipowners Association (INSA), Carmelita Hartoto mengungkap, macet totalnya Terusan Suez tentu berdampak pada komoditas ekspor impor di Indonesia. Akibat kapal kontainer MV Ever Given terjebak di arteri perdagangan global itu, keluar masuk komoditas dari dan ke Indonesia akan terhambat. 

Baca Juga: Terusan Suez masih mampet, militer AS tawarkan bantuan ke Mesir

"Mungkin akan ada beberapa jenis komoditi ekspor ke Eropa yang ikut terdelay. Misalnya, olahan kayu, mebel, olahan makanan (food& beverage), nikel, tembakau, dan lain-lain," kata Carnelita saat dihubungi Kompas.com, Minggu (28/3/2021). 

Tak hanya ekspor, barang-barang impor dari luar negeri mungkin saja jadi tak maksimal. Muatan impor yang mungkin terhambat adalah impor dari Eropa dan Mediterania. 

Meski Eropa dan Mediterania bukan mitra dagang terbesar RI, keterlambatan barang akan mengganggu produksi industri, termasuk industri manufaktur. Tercatat, impor dari Eropa dan Mediterania berkisar 8,5% dari keseluruhan. 

Baca Juga: Terusan Suez tersendat, bagaimana dampaknya ke perdagangan dari Indonesia?

"Cukup mengganggu juga akibat keterlambatan barang import seperti barang-barang mesin mekanik, kimia organik, kelistrikan, plastik, besi baja, komponen kendaraan, dan lain-lain," pungkasnya.




TERBARU

[X]
×