Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2023 diperkirakan tumbuh dari kuartal sebelumnya berkat perputaran uang momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 serta kampanye Pemilu.
Kepala Pusat Ekonomi Makro dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M Rizal Taufikurahman menghitung, adanya momentum Nataru dan kampanye pada akhir tahun ini akan menyumbang sekitar 6% pada pertumbuhan ekonomi.
“Sehingga kemungkinan pertumbuhan ekonomi yang tadinya 4,94% di kuartal III, bisa naik di kisaran 5,3% hingga 5,4% pada kuartal IV 2023,” tutur Rizal kepada Kontan.co.id, Kamis (16/11).
Rizal menyampaikan, adanya momentum tersebut biasanya konsumsi rumah tangga akan meningkat. Bahkan menurutnya uang untuk kampanye sudah mulai keluar dari partai untuk membuat kaos, membeli makanan dan minuman untuk kegiatan kampanye dan lainnya.
Baca Juga: Melandainya Suku Bunga Bisa Mendorong Penerbitan Obligasi Korporasi pada 2024
“Terus juga fashion ini tinggi, termasuk hiburan. Karena banyak acara dan itu juga pasti mendongkrak jadi dorongannya ke konsumsi. Nataru juga sama karena cenderung meningkatkan konsumsi, ditambah ini past besar,” terangnya.
Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai impor bahan baku atau penolong pada April 2023 juga turun 23,26% month to month (mtm). Nilai impor turun untuk seluruh jenis barang impor menurut penggunaan, baik bahan baku/penolong, barang modal, maupun barang konsumsi.
Rizal menilai, penurunan impor bahan baku tersebut tidak akan mengganggu permintaan produksi seperti untuk kampanye. Sebab, menurutnya bahan baku yang diproduksi kemungkinan berasal dari lokal, atau menggunakan stok lama.
"Sehingga walaupun di kuartal IV 2023 impornya juga turun tapi tidak akan separah di kuartal III,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News