kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

AAUI: ada holding asuransi BUMN, pemain lain tetap punya ceruk pasar


Selasa, 22 Mei 2018 / 19:13 WIB
AAUI: ada holding asuransi BUMN, pemain lain tetap punya ceruk pasar
ILUSTRASI. Ilustrasi asuransi umum


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menilai pelaku usaha yang tidak tergabung dengan holding asuransi badan usaha milik negara (BUMN) masih akan tetap memiliki pangsa pasar. Hal ini sebab masih ada segmentasi bisnis yang bisa digarap.

Direktur Eksekutif AAUI Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe mengatakan, meskipun memang dalam berbisnis ada persaingan. Namun hal ini menurutnya justru membuka peluang lain, seperti bisa bergabung membentuk co-asuransi antar pemain asuransi.

"Masih banyak segmen yang bisa digarap. Masing-masing pelaku tentu punya spesialis bisnisnya sendiri. Saya tidak terlalu khawatir karena pasarnya juga bisa dibilang tidak head to head dengan asuransi BUMN," kata Dody saat ditemui di kantor AAUI, Senin (21/5).

Kendati demikian memang, menurut Dody ada yang beranggapan adanya holding asuransi BUMN ini akan monopolistik. Tapi ia yakin setelah resmi berjalan dalam praktek menjalankan bisnisnya tidak demikian.

Ambil contoh, dikhawatirkan akan ada pendiktean tarif dari holding asuransi sehingga merusak tarif di pasar hanya karena ingin mendapatkan pasar yang lebih murah.

"Semua tetap berdasarkan data statistik kalau bicara soal risiko. Kalau seperti demikian, nanti yang akan dampaknya di hasil underwritingnya," ujarnya.

Dengan adanya holding asuransi BUMN ini, Dody melihat dari hal ini pemerintah akan mudah mengontrol bisnis perusahaan asuransi milik pemerintah. Sehingga ini tentu baik untuk industri karena sebetulnya adanya holding tidak mengurangi jumlah pemain.

"Adanya holding asuransi kami melihat mungkin pertumbuhan asuransi umum bisa di atas 10%. Namun sepanjang ekonomi dalam negeri juga mendukung," katanya

Komisaris PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia Dobias Iskandar mengatakan, adanya holding asuransi BUMN tidak terlalu berpengaruh bagi perusahaannya. Hal ini sebab jenis bisnis yang dimiliki Cakrawala Proteksi sangat berbeda dengan bisnis asuransi BUMN.

"Malah ini harusnya jadi bagus karena kalau mereka gabung jadi satu kan punya retensi yg kuat, sehingga bisa jadi reasuransi juga," kata Dobias kepada Kontan.co.id, Selasa (22/5).

Seperti misalnya, kata Dobias Cakrawala Proteksi lebih banyak bermain di asuransi kendaraan dengan sumber bisnis dari mitra leasing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×