Reporter: Eka Saputra | Editor: Test Test
JAKARTA. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Evita Legowo menegaskan, hasil penghematan bahan bakar minyak (BBM) subsidi akan dialokasikan untuk belanja infrastruktur energi, sarana dan prasarana angkutan umum, anggaran pendidikan serta dana cadangan resiko fiskal.
Ia mengatakan, pihaknya sudah siap dengan pengendalian penggunaan BBM subsidi. "Per April, kami targetkan infrastruktur untuk BBM non subsidi sudah mencapai 97%. Kami siapkan jalur khusus penjualan BBM non subsidi, termasuk infrastrukur bahan bakar gas (BBG) untuk transportasi," ujarnya, Senin (16/1).
Selain itu, pihaknya juga sudah menyiapkan tim khusus terkait pelaksanaan program tersebut. Ada tim sosialisasi yang ditangani Kementerian ESDM, tim pengawasan yang dipimpin BPH Migas, tim infrastruktur dipegang Kementerian Perindustrian, serta tim analisis sosial oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
Menurutnya, akan ada penambahan SPBG sepanjang 2012 ini. Untuk LGV (Liquid Gas for Vehicle) ditambah sebanyak 108, sementara CNG (Compressed Natural Gas) sebanyak 54. “CNG ini tidak bisa di semua kota karena sesuai keberadaan pasokan gasnya. Kami usulkan subsidi LGV sebesar Rp 1.000 per liter, agar masyarakat tertarik menggunakannya. Diversifikasi BBG ini akan dimulai dari kendaraan dinas," tukasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News