kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

76 orang tak tak lulus UN di DKI Jakarta


Jumat, 24 Mei 2013 / 11:45 WIB
76 orang tak tak lulus UN di DKI Jakarta
ILUSTRASI. Gerakan olahraga di kantor ini bisa dilakukan saat duduk, simak apa saja. TRIBUNNEWS/HERUDIN


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Hasil Ujian Nasional (UN) 2013 untuk tingkat SMA dan SMK diumumkan hari ini, Jumat (24/5). Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta, sebanyak 76 siswa SMA dan SMK di Jakarta dinyatakan tidak lulus UN.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, dari total 125.000 pelajar SMA dan SMK yang ikut UN, sebanyak 76 pelajar dinyatakan tidak lulus. Dengan rincian di tingkat SMA sebanyak 73 siswa atau 0,143% dari 61.000 peserta dan tingkat SMK sebanyak 3 siswa atau 0,005% dari 64.000 peserta.

"Ada yang tidak lulus 76 siswa, hal itu tidak bisa dihindari. Tapi ini lebih bagus dari tahun sebelumnya," kata Taufik Yudi seperti yang dilansir situs berita Pemprov DKI Jakarta, Beritajakarta.com, Jumat (24/5).

Taufik menyebutkan, tingkat kelulusan keseluruhan tahun ini mencapai 99,85% untuk tingkat SMA dan 99,99% untuk tingkat SMK. Angka kelulusan ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencapai 99,65% untuk tingkat SMA dan 99,92% untuk tingkat SMK.

Pengumuman kelulusan ini bisa diakses melalui www.disdik.jakarta.go.id, www.sma-dki.web.id, dan website sekolah masing-masing. Hal ini, kata Taufik, dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya aksi corat-coret seragam dan tawuran antarpelajar, usai pengumuman UN. "Diumumkan via internet, untuk mencegah adanya aksi corat-coret dan tawuran pelajar," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga mewajibkan menggunakan pakaian adat nusantara bagi sekolah yang mengadakan acara di lingkungan sekolah. Setidaknya ada 45 sekolah yang menggelar kegiatan di sekolah pada saat pengumuman UN kali ini. "Mereka pakai pakaian adat nusantara, ini juga untuk menumbuhkan rasa nasionalisme," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×