kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

576 Masyarakat Perkebunan Sawit Saling Berkonflik


Kamis, 20 Agustus 2009 / 14:57 WIB
576 Masyarakat Perkebunan Sawit Saling Berkonflik


Reporter: Yohan Rubiyantoro | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Sawit Watch mengungkapkan, rencana pemerintah membangun mega proyek perkebunan kelapa sawit seluas 180.000 hektare berpotensi menggusur dan merusak ekosistem hutan-hutan masyarakat adat. Padahal, gesekan antara masyarakat adat dengan perusahaan kelapa sawit kerap terjadi hingga akhir 2008 lalu.

“Sepanjang 2008 ada 576 komunitas masyarakat yang berkonflik terkait perkebunan kelapa sawit,” ucap Ahmad Surambo, Pegiat Sawit Watch, Kamis (20/8)

Proyek pembangunan perkebunan ini dipercayai akan menurunkan tingkat kesenjangan ekonomi di wilayah perbatasan. Saat ini, di sekitar perbatasan Kalimantan Barat dan Malaysia terdapat 12 grup perkebunan sawit yang terdiri dari 123 perusahaan.

Sejumlah perusahaan ini memiliki izin lokasi yang tersebar di 7 Kabupaten (Bengkayang, Kapuas Hulu, Singkawang. Landak, Sambas, Sanggau, dan Sintang), 70 Kecamatan, dan 450 Desa. "Masyarakat adat di perbatasan yang terkena dampak kira-kira mencapai 1 – 1,4 juta orang, " katanya.SEbanyak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×