kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.175.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

576 Masyarakat Perkebunan Sawit Saling Berkonflik


Kamis, 20 Agustus 2009 / 14:57 WIB
576 Masyarakat Perkebunan Sawit Saling Berkonflik


Reporter: Yohan Rubiyantoro | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Sawit Watch mengungkapkan, rencana pemerintah membangun mega proyek perkebunan kelapa sawit seluas 180.000 hektare berpotensi menggusur dan merusak ekosistem hutan-hutan masyarakat adat. Padahal, gesekan antara masyarakat adat dengan perusahaan kelapa sawit kerap terjadi hingga akhir 2008 lalu.

“Sepanjang 2008 ada 576 komunitas masyarakat yang berkonflik terkait perkebunan kelapa sawit,” ucap Ahmad Surambo, Pegiat Sawit Watch, Kamis (20/8)

Proyek pembangunan perkebunan ini dipercayai akan menurunkan tingkat kesenjangan ekonomi di wilayah perbatasan. Saat ini, di sekitar perbatasan Kalimantan Barat dan Malaysia terdapat 12 grup perkebunan sawit yang terdiri dari 123 perusahaan.

Sejumlah perusahaan ini memiliki izin lokasi yang tersebar di 7 Kabupaten (Bengkayang, Kapuas Hulu, Singkawang. Landak, Sambas, Sanggau, dan Sintang), 70 Kecamatan, dan 450 Desa. "Masyarakat adat di perbatasan yang terkena dampak kira-kira mencapai 1 – 1,4 juta orang, " katanya.SEbanyak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×